In Personal

Interview with myself

Bukannya sok ngartis, sampai bikin wawancara dengan diri sendiri segala, tapi sering banyak pertanyaan dari teman-teman yang berulang, sampai-sampai saya merasa harus membuat template untuk segala pertanyaan. Biar kalau ada yang nanya tinggal di-copas, gitu..hihi. Karena itulah terciptalah ide ini. Wawancara dengan diri saya sendiri! Sekalian latihan, kan, siapa tau suatu hari nanti saya beneran jadi terkenal dan diwawancarai oleh orang lain. Hihi. Enjoy!

Q: Hai Tiara, sebelumnya mari kita buka wawancara ini dengan mengheningkan cipta untuk mengenang para pahlawan yang sudah mendahului kita. Mengheningkan cipta dimulai.
A: *nunduk sambil merem* *ngantuk soalnya*

Q: selesai
A: *buka mata dan menengadahkan kepala*

Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In Daily life japan life kehidupan di Jepang Personal

Balada fakir wifi

Hari ini, tumben-tumbenan jam 19.24 udah duduk manis di kamar ditemani secangkir kopi dingin dan dilingkupi oleh kehangatan dekapan selembar selimut listrik bladus hasil warisan yang entah sudah diturunkan berapa generasi. Jadi hari ini ceritanya ada Christmas party, jam 2 sampai jam 4 siang. Jadi si saya datang baito pagi hari SAJA. Di dalam otak sudah terbayang bahwa selesai pesta natal nanti saya akan ke perpustakaan provinsi untuk sekedar mencari ilmu numpang wifi dan menghangatkan diri (baca: menghemat penggunaan AC kamar). Oh iya, ga usah dibahas lah ya kenapa saya yang muslim dan berkerudung datang ke acara pesta natal. Nantilah kalau ada moodnya saya bahas di postingan yang berbeda mengenai itu. Hihi. Kembali ke topik pembicaraan, jadi boleh dibayangkan...si saya datang ke pesta sambil membawa tas berisi laptop dong...daaaan..jeng jreeeng. Saya lupa kalau perpustakaan provinsi itu tutup setiap hari senin. Udah jalan jauh sampai 200 meter-an ke perpustakaan di bawah rintik gerimis romantis (kalau sama pasangan, kalau sendiri mah...cedih ah aku mah...) di musim dingin dengan suhu sekitar 8 derajat celcius, eh begitu sampai...saya disambut pintu yang tertutup. Sakitnya tuh di sini...*tunjuk bahu*.

Mau ke tempat baito, lha ga bawa sepeda. Harus pulang dulu ke apartemen kalau mau ambil sepeda. Padahal semangat untuk nge-blog udah menggebu-gebu. Akhirnya dengan langkah enggan saya ke stasiun. Mengharapkan secercah wifi. Untung tak dapat diraih, wifi di stasiun lagi ndut-ndut-an, tapi artinya saya terselamatkan dari probabilitas untuk mati beku karena berada di ruang terbuka selama lebih dari 5 jam demi secercah wifi. Kan ga lucu yah kalau besok pagi headline koran di kota Kofu “Ditemukan sebentuk wanita mungil dengan kondisi membeku di stasiun Kofu dalam keadaan mengetik blog.”

Walhasil si saya galau. Haruskah saya pergi ke kedai kopi duyung ijo demi secercah wifi? Walau galau, ternyata kaki melangkah ke kedai kopi itu juga. Huwahahaha. Tapi terus layaknya anak ayam yang kehilangan sumber wifi, saya hanya berdiri tercenung di pintu luar kedai kopi tersebut. Setelah memandangi dengan jeli setiap pelosok di kedai kopi itu, untungnya (lagi-lagi untung....yah, saya memang sebentuk manusia yang selalu beruntung soalnya, hihi), ternyata dari hasil penelisikan ditemukan bahwa tidak ada kursi kosong yang menyediakan colokan (colokan listrik ya, bukan colokan cilok, karena kedai kopi duyung cabang Jepang belum memasukkan cilok ke dalam menu mereka) (ya kaliiiii, lapak kopi pinggir jalan antar propinsi, sedia cilok dan indomi rebus pake cengek 5 biji...) (ah jadi pengen indomi pake cengek kan....). Oke, oke, cukup pembahasan cilok dan indominya. Kalau diteruskan nanti bisa-bisa saya langsung browse tiket ke Indonesia dan langsung pulang besok (mengkhayal itu gratis, jendral! Hahaha). Kembali ke si duyung ijo... seiring dengan pupusnya harapan bertemu secercah wifi di hari yang mendung dan dingin ini, maka terselamatkanlah sekeping uang 500 yen-ku.

Dengan langkah gontai karena belum ketemu nasi, pulanglah saya ke apartemen tercinta yang pada sore ini kondisinya sudah 11-20 sama ruangan sisa pesta semalam yang penuh bekas ledakan confetti dan pinata pecah (11 untuk ruangan sisa pesta, rate 20 untuk keberantakan kamar si saya).






The end.



Garing? Iya, biarin aja deh. Maklum, dingin meningkatkan tingkat kegaringan. 

Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In Daily life depresi hidup di Jepang Jepang kehidupan di Jepang Nihon nihon seikatsu SAD

When Tiara finally realized that she have a depression symptoms


Tidak pernah saya duga sebelumnya saya akan seperti ini, tapi ternyata saya mengalami depresi! Selama ini sebetulnya saya sudah merasa ada yang salah dengan diri saya. Tapi saya berusaha menyanggah bahwa saya depresi. Saya terus menerus berusaha menganalisis, seandainya memang saya mengalami depresi, apa penyebabnya?

Saya memang sering sendiri, lebih sering sendirian tepatnya. Tapi apakah saya kesepian? Saya rasa tidak. Kenapa? Karena ada saat-saat saya memang lebih senang sendiri. Selain itu, kondisi memang tidak memungkinkan untuk saya sibuk bersosialisasi. Tinggal di kota seperti ini, saya bahkan tidak memiliki waktu untuk merasa kesepian. Teman? Saya ada teman. Memang hubungannya hanya sebatas teman sekelas. Tapi cukup membuat hari saya cerah ketika bertemu mereka. Hubungan yang dekat? Walau saya saat ini sedang jauh dengan sahabat dan keluarga tercinta, saya tidak terisolasi dari mereka. Saya bisa berkomunikasi dengan mereka kapanpun.

Saya mulai menyadari ada yang salah dengan diri saya ketika saya mulai malas sekolah. Saya mulai malas bekerja. Nilai saya hancur lebur. Saya merasa, ada yang salah dengan diri ini. Saya mulai sering merasakan sakit yang sangat jarang saya rasakan sebelumnya. Saya tidak bisa berkonsentrasi di sekolah. Saya mencari dan terus mencari penyebab depresi saya. Saya tau, saya tidak kesepian. Lalu? Apa masalahnya?

Akhirnya misteri itu terpecahkan juga ketika akhirnya saya mencoba browse tentang makanan apa yang sebaiknya dimakan di musim dingin tapi tidak menyebabkan penumpukan lemak. Saya browse sebetulnya disebabkan janji saya dengan beberapa orang, untuk tampil lebih baik ketika saya kembali ke Indonesia nanti. Untuk punya perut langsing. Tapi kemudian cuaca yang semakin dingin membuat saya lebih sering lapar. Maunya ngemil melulu. Maunya tidur melulu. Saya jadi mulai khawatir karena kalau terus begitu, berat badan pasti akan bertambah.

Lalu, apa jawaban dari hal yang saya alami ini?

Ternyata saya mengalami gejala-gejala Seasonal Affective Disorder (SAD) atau winter blues yang merupakan kelainan yang diakibatkan oleh perubahan musim, terutama pada musim dingin. Penjelasan lebih lanjut mengenai SAD dapat dibaca di sini. Tapi intinya, hal ini secara ilmiah disebabkan oleh berkurangnya produksi hormon serotonin (hormon kebahagiaan). Nah kenapa hormon serotonin berkurang? Karena dibutuhkan sinar matahari untuk memproduksi hormon serotonin di tubuh kita. Lalu kenapa jadi cenderung selalu ingin tidur? Karena secara alami tubuh kita akan tertidur ketika hari sudah gelap. Ketika gelap, hormon melatonin yang bertugas mengatur tidur seseorang akan aktif. Kenapa lapar terus dan maunya makan terus? Karena tubuh perlu memproduksi kalor untuk menghangatkan tubuh sehingga otak mengirimkan sinyal kepada perut untuk meminta bahan bakar.

Oke, I was totally shocked. Karena semuanya bisa dibilang sesuai dengan kondisi saya. Semuanya menjadi begitu masuk akal sekarang. Kenapa orang-orang di negara tropis begitu cerah ceria. Kenapa hawaii, bali, brazil terkenal sebagai tempat berlibur dan berpesta.  Sayapun menyadari beberapa perubahan perilaku saya akhir-akhir ini. Bukan hanya soal mood yang memburuk, tapi juga betapa bahagianya saya ketika matahari bersinar cerah di suatu hari (walau udara tetap dingin), atau kecenderungan saya untuk terus memakan dark chocolate. So, yes, unfortunately I have a seasonal affective disorder symptoms. Di beberapa literatur, dikatakan butuh lebih dari satu musim untuk memvonis apakah seseorang betul-betul terkena SAD atau tidak. Selain itu pada literatur itupun dikatakan bahwa seseorang baru bisa disebut menderita SAD jika jumlah SAD yang dia alami lebih banyak dari jumlah masa normal yang dia alami seumur hidupnya. Jadi misalnya dia mengalami 5 musim dingin dan dari 5 itu hanya 1 musim dingin yang dia lalui tanpa SAD, maka barulah dia bisa digolongkan sebagai penderita SAD. Ribet banget ya...heuheu. But well, saya ga mau ambil resiko lah ya. Sekali inipun sudah sangat mengganggu rutinitas. Masa mau nunggu berkali-kali dulu sebelum mengambil tindakan selanjutnya?

Lalu, setelah saya tau bahwa saya mengalami SAD, apa yang akan saya lakukan? Easy! Am not gonna be beaten by this things. I've been through worse things. I'm gonna beat it! 



Oh ya, selain pada musim (menuju) dingin, SAD juga dapat terjadi pada perubahan musim menuju musim panas karena lagi-lagi cuaca biasanya tidak stabil pada saat pancaroba. Jadi, bagi kalian yang belum pernah mengalami 4 musim sebelumnya, you must prepare yourself well. 

Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In

Surat cinta untuk anak-anak ku...

Teruntuk anak-anakku tercinta,

Saat menulis surat ini, mama berusia 30 tahun. Mama sedang berada di sebuah kota indah bernama Kofu. Gunung Fuji yang terkenal adalah pemandangan sehari-hari yang mama nikmati di sini. Mama berada di kota yang asing ini seorang diri untuk belajar. 

Saat ini mama bahkan sama sekali belum tahu kapan Allah akan mempertemukan kita
Mama harap secepatnya ya nak

Dulu, ketika mama remaja, ada sebuah lagu berjudul 'I knew I love you before I met you' yang berarti 'aku tahu aku mencintaimu bahkan sebelum aku bertemu denganmu'. Aneh bukan, bisa mencintai seseorang yang bahkan belum pernah ditemui. Tapi nak, percayalah, itu yang mama rasakan padamu. Mama sudah mencintai kalian bahkan sebelum kalian terlahir di dunia ini. 

Anak-anakku tercinta, mama mungkin bukanlah mama yang sempurna. 
Mama juga mungkin bukan mama yang super penyabar.
Tapi mama mencintai kalian dan rela kehilangan nyawa demi kalian.
Tapi jangan salah, mama belum mau mati sebelum berhasil melahirkan kalian ke dunia ini dan mendidik kalian menjadi anak-anak yang soleh dan solehah. 

Kalian harus ingat Allah.
Kalian harus tau kewajiban kalian sebagai manusia kepada Allah.
Kalian harus tumbuh menjadi manusia yang melakukan kewajiban bukan karena takut neraka, tapi karena kalian paham akan makna dari sebuah kewajiban. 

Kalian harus tumbuh menjadi sebaik-baiknya manusia. Manusia yang bermanfaat. 
Kalian boleh memilih profesi apapun yang kalian mau. Selama profesi itu bermanfaat dan tidak bertentangan dengan aturan agama kita ya nak...

Anak-anakku tercinta, mama mungkin tidak terlalu sabar ketika kalian nakal. 
Tapi mama tau, kenakalan kalian adalah buah dari kecerdasan kalian. 
Karena itu, mama akan sebisa mungkin membimbing kalian ke jalan yang benar. 
Karena orang pintar yang jahat berkali-kali lipat lebih berbahaya dari orang jahat yang bodoh. 
Mama mungkin keras pada kalian, karena mama tau, orang yang lembek tidak akan bisa bertahan di dunia ini. 
Karena itu kalian harus tumbuh menjadi anak-anak yang kuat dan mampu terus berjalan di arah yang benar. 

Dunia ini indah nak. Namun justru karena itu kalian harus kuat. Karena keindahannya tak jarang juga melenakan. Membuat lalai. 

Kalian mungkin nakal, suka keras kepala, tapi mama yakin kalian anak-anak yang cerdas. Karena kalian anak mama dan papa. 

Anak-anakku tercinta, mudah-mudahan Allah segera mempertemukan kita ya nak...
Mama mungkin bukan mama yang sempurna, tapi mama akan berusaha sekuat yang mama bisa untuk membimbing kalian sampai kalian berhasil


With all my love

Mutiara

Read More

Share Tweet Pin It +1

1 Comments

In

How he'd look like?

Accidentally, I saw that my uncle have a facebook account. Ok, I admit it, I didn't add him. Having 'parents' on my fb account kinda frightening for me. Hahaha. Ok, skip that part. Let's continue to my story. Looking at his picture suddenly a question cross my mind. How my late father would look like if he had a chance to grown old?

Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In kontemplasi

Bekerjalah dengan baik!



Kadang, dunia maya itu lucu. I found this right when I was feeling so bored and don't want to work...

Anyway, today the sun shine so bright, but it's so d*mn cold. It makes me just want to curling on the bed. 

Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In Daily life kehidupan di Jepang nihon seikatsu

Ketika IS kembali berulah...

13 November kemarin, tiba-tiba timeline fb saya dipenuhi berita teror IS di Paris. Maklum, ga punya tv, jadi update beritanya melalui timeline fb...hehehe. Membaca berita tentang teror ini, sejujurnya tumbuh sedikit kekhawatiran di diri saya. Gimana engga, saya seorang muslimah berhijab yang sekarang tinggal di negara non muslim. Ada kekhawatiran bahwa pasca teror yang dilakukan IS dengan mengatasnamakan islam akan mempengaruhi perlakuan orang-orang kepada saya di sini. Oke saya akui, saya egois dalam hal ini. Saya hanya memikirkan diri saya sendiri. memikirkan keberlangsungan hidup saya di sini.

Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In

Hai kau...

Hai kau...
Apa yang sedang kau lakukan di pekat malam ini
Kemanakah pikiranmu melayang di sunyi petang ini
Adakah
Diriku pernah melintas di fikirmu
Ataukah
Sosokku menari-nari di anganmu
Hai kau...
Tak seutas kabar kuterima darimu
Seolah waktu tak rela menyampaikan pesanmu
Ia terus membiarkanku menunggu
Membiarkanku menyibukkan kedua tanganku
Membiarkanku melangkahkan kedua kakiku
Hai kau...
Nampaknya waktu sedang mengajak kita bercanda...

Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In Personal

Alam



Saya adalah seorang petualang. Dengan tubuh dan kaki yang kecil ini selalu mencoba menjelajahi setiap pelosok dunia. 

Keindahan alam tidak pernah gagal membuat saya terpana. Alam memiliki energi yang begitu kuat, yang mampu memurnikan dan menenangkan hati. Alam selalu mengingatkan saya akan kebesaran Tuhan. Sang maha Pencipta yang karyanya tidak pernah akan dapat disaingi oleh manusia manapun. 

Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In hijab kehidupan di Jepang kontemplasi Personal

Hijab dan saya


Ga sengaja saya menemukan gambar ini. Tidak dapat kita pungkiri, banyak muslimah yang awalnya berhijab terpaksa melepas hijabnya karena tuntutan pekerjaan. Hal yang kayak gini di Indonesia aja sering kita temui, kan? Nah terus, ada yang penasaran ga gimana dengan di Jepang? Hihihi. Yaaaaa...lebih banyak lagi, dong. 

Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In

Winter is (not even) coming (yet)



Yup, winter is not even coming any soon yet, but I'm already feeling so cold! 



Jadi, sekedar info untuk yang belum pernah mengalami musim gugur (contohnya si saya ini)...di musim gugur ini matahari bersinar, tapi udaranya dingin menusuk tulang. Nah saya sebagai manusia tropis yang baru pertama kali mengalami musim gugur, repotnya bukan main. Kedinginan bukan main. Lapar melulu. Belum lagi, kulit kering plus bruntusan. Repot pokoknya. Hehehe. 

Baju bisa dilapis 4-5 lembar...and hey! It's not even winter yet! Pagi, udara cukup sejuk, walau kadang agak menggigil juga sih, nah siang kalau pakai wardrobe yang dipake pas pagi, bisa kegerahan. Sedangkan malam, bisa menggigil. Bingung kan! 

Salahnya, saya melapis baju bagian dalam. Sementara setelah saya perhatikan, orang sini melapis baju bagian luar. Jadi setelah kaos, pakai sweater, jumper, lalu jaket. Sementara saya pakai 2 lapis inner, 1 kaos, 1 jaket atau sweater. Otomatis pas siang saya kepanasan. 

Saya jadi mulai parno, seperti apa nanti pada musim dingin kalau pada musim gugur saja saya sudah kedinginan setengah mampus? Walhasil si Tiara yang ketakutan berlebihan inipun belanja berlebihan dalam mempersiapkan diri untuk musim dingin. 

Sebetulnya ga tau juga ya, apa tergolong berlebihan atau ngga. Tapi saya membeli beberapa lembar heat tech, kaos kaki, dan lain sebagainya yang ternyata lumayan menguras isi kantong. Huhuhu. 






Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In

Sunyi

Sepi ini tak akan membunuhku
Walau dengan perlahan ia terus menggerogoti kalbu
Sunyi ini tak akan membuatku kalah
Walau tubuh ini semakin lelah

Di kota yang asing


Aku terasing

Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In

Sst...

Ssst...tadi pagi hatiku berbisik...
Begitu lembut

Ia membisikkan...namamu








-Kofu, 2 Oktober 2015-

Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In

And I...

And I love you so...
Like I've told you...
Thousands time..
In my head

And I love you so....
Like I've whispered 
Thousands time
In my heart



Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In

Ocehan dini hari Tiara: sosok ideal pasangan, pendidikan, danpernikahan.


Dini hari ini, saya melihat postingan kata-kata ini di beranda facebook saya. Ada hal yang membuat saya tergelitik. Memang betul, kata-kata tersebut di atas 'perempuan banget' atau tepatnya 'perempuan modern banget'. Tapi di luar postingan yang 'perempuan modern banget' itu ada beberapa hal yang kemudian jadi sorotan alias analisis saya. 

1. Sosok ideal istri 
Kalau anda seorang pria, dan anda menuliskan kriteria istri seperti di atas...maka ijinkan saya mewakili banyak wanita untuk berkata bahwa anda terlalu standar dan terlalu kurang pemahaman mengenai pernikahan, fungsi dan kewajiban suami dan istri dalam sebuah pernikahan. 

Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In Japan Summer

Tropical woman meet summer

Lalu, gimana ceritanya ketika si Tiara ini mengalami musim panas? Ada banyak cerita menarik di musim panas ini. Somehow saya liat musim panas di sini identik dengan masa yang menyenangkan. Liburan, senang-senang, matsuri, hanabi, pokoknya semua kegiatan tamasya adanya di musim panas. Untuk hal yang satu ini saya masih belum bisa mengerti. 

Kebetulan di musim panas ini juga bertepatan dengan ramadhan. Alhamdulillah walau ada bolong-bolong, tapi masih banyak puasanya lah..hehe. Oke, sedikit rangkuman mengenai musim panas ini

1. Subuh jam 2.45 dan matahari tenggelam jam 6.52
2. Musim panas tapi tetep sering hujan
3. Panasnya kering. Hampir ga ada angin, kalaupun ada, anginnya ga sejuk.
4. Suhu rata-rata 35-36 derajat (out door). Kalau indoor bisa lebih panas (kecuali kalau situ nyalain AC...hahaha). 
5. Es krim ataupun kakigori enak banget pas saat ini (eh itu sih emang sayanya aja yang doyan..hehe)
6. Buah semangka memang paling seger dimakan di musim ini. Tapi saya pribadi lebih suka persik, hehe.
7. Matahari di sini ga sepanas di Indonesia, tapi tau-tau kulit jadi item. Hahaha. Karena itu, jangan pernah lupa pakai sun block, plus topi dll
8. Necchushou chuui! Apa sih necchushou? Necchushou itu pingsan karena panas. Sejujurnya saya belum pernah denger sebelumnya. Karena di Indonesia biasanya pingsan karena panas itu cuma misalnya kalau kelamaan berdiri di lapangan pas upacara dsb. Tapi di sini ternyata ga gitu. Selama musim panas ini saya liat ambulan sibuk banget hilir mudik. Salah satu cara efektif untuk mencegah necchushou adalah dengan minum minuman yang mengandung garam. Bentuk permennya ada juga loh. Jadi ga asal air atau asal permen aja, tapi harus mengandung garam. Mungkin penjelasannya mirip-mirip oralit ya. 

Segitu dulu deh. Nanti kalau inget diupdate lagi. Hehe.

Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In Japan Jlpt

Sertifikat JLPT

Called me silly, tapi saya baru sekali ini ikutan JLPT N3. Hasilnya...lulus sih walau nilainya biasa aja. Akhirnya ya...saya punya sertifikat JLPT yang update juga...hihi. Trakhir saya punya yang tahun 2006, waktu masih jaman level. Beberapa tahun terakhir saya selalu ikut N2, tapi karena memang ga pernah pake persiapan, ya ga lulus. Sekarang di sini saya disarankan untuk bertahap, ambil dari N3 dulu. Jadi saya mengikuti saran tersebut. 

Yang lumayan mengagetkan adalah...sertifikatnya 'begini' doang???


Jadi itu kartu pos yang bisa di-peel off gitu. 

Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In kehidupan di Jepang nihon seikatsu speech contest

Test..test...1 2 3..test...

Pidato? Dalam bahasa Jepang? Waduh! Rasanya ga terbayang harus ikut lomba pidato, dalam bahasa Jepang pula. Seumur hidup saya cuma pernah sekali pidato...yaitu di mata kuliah public speaking..which is...10 tahun lalu! Oke, karena sebelumnya saya berprofesi sebagai pengajar, saya tidak memiliki kesulitan untuk berbicara di depan orang banyak. Tapi...this is a whole different thing! Kesadaran bahwa kita dinilai membuat berdiri dan berbicara di sebuah lomba pidato menjadi tidak mudah.

Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In hasil Jlpt

JLPTの結果

Disaat semangat menurun, ada sedikit mood booster yang muncul. JLPT の結果が出た! 
Tararaaaaaang.... 

合格!


Iya sih, 'cuma' N3, itupun dengan skor yang gak bisa dibilang membanggakan. Di satu sisi, ada perasaan 'masa sih N3 aja ga lulus?' Tapi di sisi lain sebetulnya ada kekhawatiran juga kalau sampai ga lulus. Saya baru pertama kali ikut N3, setelah sebelumnya selalu memaksakan diri ikut N2 tanpa persiapan yang tentunya hasilnya adalah...gagal dong. Hahaha. 

Ah sebenernya N3 ini pun sama aja...ga ada persiapan. Iiish, あたし、バカかなあ。いつも時間を無駄にした。

Karena daftarnya by internet dan oleh guru, saya jadi ga bisa liat detil skor. Ah lucu amat yah, sabar dikit lagi aja padahal, nunggu hasil JLPT di sini kan ga selama di Indonesia, hehehe. 

Ok, next target untuk Desember ini: N2!! 

Bisa, Inshaa Allah 

頑張ります‼︎ (^O^)/



Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In Daily life Personal

Galau?

Lagi galau, lelah, jenuh, homesick, tiba-tiba liat gambar ini di google



Rasanya...sungguh Allah selalu memperhatikan saya ya. Rasanya seperti dapat teguran langsung dan langsung dikasi jalan keluarnya. 



Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In Daily life japan life Jepang nihon seikatsu Seikatsu

Jepang dan rorombeheun

Ada apa antara Jepang dan rorombeheun? Pertama-tama...si saya akan sedikit mendeskripsikan sebuah kondisi yang diwakili oleh kata rorombeheun. Rorombeheun dalam bahasa englis nya disebut cracked heel. Alias tumit yang pecah-pecah. Sampai detik ini, saya sebagai penulis masih belum dapat memahami penyebabnya. Dari hasil browse, ada yang mengatakan akibat kurang lembab, akibat deterjen, dsb. Yang pasti bagi penulis, penyebab cracked heels ini masih menjadi misteri. 

Kembali ke judul di atas, ada apa dengan Jepang dan rorombeheun? Jawabnya...seumur-umur saya hidup, baru kali ini saya mengalami rorombeheun. Di Jepang pula! Kalau disebut penyebab rorombeheun adalah kebanyakan nyeker dan akibat deterjen, lha selama di Bandung saya lebih banyak nyeker daripada di sini. Soalnya di sini saya cuma nyeker di kamar yang ukurannya ga lebih dari 6x3 m (sudah termasuk dapur dan kamar mandi). Walhasil tetaplah bagi saya penyebab si rorombeheun ini menjadi sebuah misteri yang tidak saya minati untuk memecahkannya. 

Awalnya saya ga terlalu memperhatikan, sampaiiii suatu saat saya memakai wedges bertali-tali yang memamerkan kulit kaki. Secara udah mau masuk summer, panas kalau pake sepatu tertutup terus. Tapi kalau kakinya ga mulus gitu...haduh..jelek banget dong diliatnya. 

Karena itu, saya berpikir untuk mencoba baby foot buat exfoliator. Sayangnya mahal banget buat ukuran pelajar kere macam saya ini. 1600¥! Cukup untuk beli bahan makanan selama seminggu. Tapi setelah saya liat di ol shop di Indonesia dijual di atas 250rb, saya rasa worth it buat dicoba lah ya. So..wish me luck! Nanti saya review di sini ceritanya. 

Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In Japan japan life Jepang muslimah in Japan Nihon Seikatsu

Menjadi muslimah berhijab di Kota kecil di Jepang itu..

Menjadi muslimah berhijab di kota kecil di Jepang itu...
1. Harus siap diliatin orang, atau bahkan kalau lagi sial, dikatain orang.
2. Harus nyiapin esai mengenai islam dalam bahasa Jepang yang sederhana. 
3. Harus siap dengan jawaban yang arif mengenai kenapa kamu ga boleh makan babi. 
4. Harus siap ditanya kenapa pake hijab.
5. Harus siap ditanya kalau mandi hijabnya dipake juga ngga.
6. Harus tetep senyum dan ga boleh tersinggung kalau ada perempuan atau bahkan laki-laki yang bilang 'lepas aja hijabnya sekali-sekali...rambut kan bikin perempuan lebih cantik'
7. Ga boleh marah kalau ada yang ngajak kamu minum alkohol. 
8. Ga boleh ketawa saat ada yang bilang 'ih..kamu ga makan dan minum selama sebulan? Nanti mati loh!' 


...bersambung...

Hehehe

Read More

Share Tweet Pin It +1

2 Comments

In disney sea Japan Jepang

Disney sea!

Tanggal 22 Mei kemarin, saya mengunjungi Disney sea yang terdapat di Chiba. Walaupun hari kerja, Disney sea ini tetep aja penuh. Di sini banyak atraksi yang menarik. 

Oke, some tips..
1. Buka peta dan tentukan mau main ke mana. Jangan jalan-jalan ga jelas akhirnya ngabisin waktu doang kecuali emang cuma pengen foto-foto dan nangkep-nangkepin disney chara buat diajak foto bareng. Jadi ada baiknya browse atraksi apa aja sebelum ke Disney sea.
2. Untuk para jomblo, siap-siap ngerasa gerah karena di sini banyaaaak banget couple yang ga segan bercumbu mesra sambil mengantri atraksi. 
3. Setiap atraksi punya waktu antrian di gerbang depannya, ini sangat memudahkan kita untuk memutuskan mau main apa. Di awal ada tanda..misalnya..antrian selama 50 menit. 
4. Jangan kelamaan di toko suvenir! Ini sangat menggoda..apalagi tiap toko suvenir suka beda-beda. Di toko aladin ada kue dan kristal-kristal, sedangkan di toy story ngga ada. 
5. Datang sepagi mungkin, dan jangan pulang sebelum atraksi kembang api! Ini penting banget, karena sehari sebetulnya ga cukup untuk menikmati disney sea! 


Greetings from me n this lovely minnie! 

Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In Japan japan life Jepang nihonseikatus omiyage

Oleh-oleh?

Last day of June!!! Hehehe. 久しぶり!udah agak lama gak posting ya. Jadi hari eh, subuh ini Tiara mau cerita soal...uum..soal apa ya... *loh* hehehe. Sedikit curcol digabung dengan perenungan. Jadi begini ceritanya...*back sound film horor diputar...* semenjak orang-orang tau kalau si Tiara berada di Jepang, inbox dan status penuh dengan komen 'mut, kamu di Jepang ngapain?' 'Mut, oleh-oleh ya.' Entah itu serius atau basa-basi..tapi akhirnya saya merasa terganggu. Masalahnya adalah...lo selama ini kemana aja..komen ga pernah, chat ga pernah, tiba-tiba inbox nanya di Jepang ngapain dan minta oleh-oleh. Hehehe. 

Saya jadi sadar sesuatu, memang bagi orang Indonesia secara umum, ke luar negri itu kesannya wah. Kesannya sesuatu yang hebat. Saya jadi ingat kata-kata temen saya yang orang vietnam waktu saya tanya kenapa dia ga pulang pas liburan, dia bilang 'tiket pesawat emang mahal, tapi lebih mahal lagi oleh-olehnya, soalnya semua orang pasti minta oleh-oleh deh..mereka pikir kita seneng-seneng di sini, ga tau kalau kita juga kerja keras di sini'. Saya juga inget kata-kata temen orang Indonesia saya yang socmed freak 'posting yang bagus-bagus aja, biar mereka pikir kita sejahtera di sini, ga perlu mereka tau kita tiap hari harus naek sepeda 1 jam buat cuci piring di restoran'. Kedua pernyataan di atas agak saling bertentangan ya. Tapi keduanya punya satu garis merah yang sama. Pencitraan. Pengimajian, atau apapunlah itu namanya. 

Pada kenyataannya, memang kami di sini banting tulang. Pelajar asing di negeri ini kebanyakan mengerjakan pekerjaan kasar. Apalagi di kota kecil macam kota yang saya tinggali ini. Lowongan pekerjaan gak sebanyak di kota besar. Jadi bisa dibilang kami ga punya banyak pilihan untuk bertahan hidup. Seorang teman berkebangsaan Thailand yang lulusan sarjana dan pernah jadi penerjemah bahasa Jepang di negaranya aja di sini kerja di laundry ngangkat-ngangkatin baju kotor dan di kebun persik metikin buah persik. 

Saya sendiri kerja part time sepulang sekolah di laundry yang pernah saya ceritakan di salah satu postingan. Sekarang mulai masuk bulan ke-3 saya kerja di situ. Gajinya sangaaat kecil, pekerjaannya gampang tapi banyak, tapi orang-orangnya sangat baik. Teman saya  pernah cerita di pekerjaannya dulu dia sering dimarahi dan dibilang 'baka', tapi di tempat kerja saya, ga pernah sekalipun saya dengar kata 'baka' keluar dari mulut senpai. Saya pernah beberapa kali melakukan kesalahan, mereka lalu menegur dengan cara menunjukkan cara yang seharusnya sambil bilang 'kalau ga ngerti, nanya ya, ga usah malu-malu, semua juga awalnya ga bisa dan ga secepet sekarang kok kerjanya'. 

Kalau ditanya, apa pernah saya membayangkan saya kerja jadi buruh macam ini? Jawabnya ngga. Seumur-umur saya kerja jadi guru, ngajar di sekolah, tempat les, kampus, terus kerja part time surveyor, atau jualan online. Ada saatnya saya merasa sedih harus kerja 'kasar' macam ini, tapi tokh ini adalah perjuangan saya dalam petualangan saya di negeri sakura ini. 

Ketika memutuskan untuk berangkat ke Jepang, saya memberanikan diri keluar dari zona nyaman saya. Padahal saat itu saya sedang di posisi pekerjaan yang nyaman sebagai asisten native speaker bahasa Jepang di ITB. Tapi saya tidak menyesali keputusan saya. Karena di sini saya mendapat banyak pengalaman hidup. 

Kembali lagi pada urusan kepo dan oleh-oleh, postingan http://www.kompasiana.com/tubagusencep/jangan-biasakan-minta-oleh-oleh-pada-teman-yang-bepergian_54f380be7455137c2b6c7978ini betul-betul mewakili perasaan para traveler. Kembali pada kata-kata saya di awal 'emangnya lo siapa, minta oleh-oleh. Tokh kalo lo bagian penting dari hidup gue juga ga perlu diminta udah bakal gue bawain'. Budaya minta oleh-oleh ini sepertinya memang sudah menjamur layaknya pertanyaan 'kapan kawin?'. Dan layaknya pertanyaan kapan kawin, permintaan oleh-oleh juga paling males didenger oleh traveler. Percaya deh...kalau kamu itu orang penting di hidupnya, ga diminta juga pasti udah bakal dibawain oleh-oleh. 


Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In Daily life Japan Jepang Seikatsu

Macet di Jepang

Ternyata...di manapun, yang namanya macet itu...ga enak! Hehehe. Setelah lebih dari sebulan tinggal di Jepang, baru kali ini saya mengalami macet. Rasanya ga enak dan membosankan banget! Hehehe. Manja ya. Lupa kalo di Indonesia Jakarta - Bandung kalau udah macet bisa sampe 5 jam. Ini baru 2,5 jam. Di perjalanan lancar juga belum sampe Jakarta kalau dari Bandung mah.
Sebetulnya kalau di Jakarta kondisi seperti ini belum termasuk kategori macet sih. Masih terhitung padat merayap atau ramai lancar. Tapi selama di Jepang, selain saat lampu merah, ini adalah berenti paling sering dalam sebuah perjalanan.

Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In Baju bekas Barang bekas Daily life Hp bekas Japan Jepang Seikatsu

Thrift shop in Japan

Karena keterbatasan kuota bagasi, kemarin saya cuma bawa 2 sepatu. 1 sepatu gunung, 1 sendal gunung, dan boots (dipakai pas pergi). Tas juga cuma bawa 1 day pack dan 1 tas cangklong yang cukup besar. Sebagai perempuan, insting matching-in penampilan kan berjalan secara alamiah. Walhasil saya merasa perlu beli sepatu dan tas feminin. Gini nih perempuan dengan penampilan dualisme seperti saya. Wardrobenya repooot. Hehehe.

Walau saya ke Jepang dengan membawa cukup bekal, tapi kan tetap harus irit. Apalagi sampai saat ini saya belum mendapatkan baito. Jadilah thrift shop sebagai solusinya. Diantar orang tua Rosi, jalanlah kami ke beberapa thrift shop.

Nah, kata siapa di Jepang ga ada toko barang bekas? Ada banget! Malahan barangnya lebih berkualitas! Banyak barang branded dijual dengan harga super duper murah (contohnya sweater zara seharga 250 ¥).

Kami pergi ke 2 toko barang bekas. Kings family dan hard off. Kings family isinya full wardrobe. Sedangkan di hard off juga terdapat piring, mainan, hp, kamera, sampai perkakas elektronik lainnya. Di sini juga banyak shawl dan pasmina. Jadi yang berhijab ga perlu khawatir juga kekuraangan outfit.

Di kings family baju dan sepatunya lebih murah dari hard off. Tapi di hard off pilihannya lebih banyak. Jenis barangnya juga lebih beragam.

Sebenernya saya jadi inget gede bage kalau gini. Tapi di gede bage sih ga terseleksi kan barangnya. Jadi walau jauh lebih murah tapi bener-bener butuh effort buat milih barangnya (dan juga nawar sama pedagangnya). Sebagai cimol-ers sejak jaman kuliah di Bandung dulu, saya ga malu sih belanja dan pake barang bekas. Kalau bisa dapet barang berkualitas, bagus dan murah, kenapa ngga? Hehehe.

Berbeda dengan gede bage di Bandung yang berbentuk lapak-lapak dan bisa tawar menawar harga, kings family dan hard off bentuknya seperti mini market. Mungkin tepatnya seperti babe ya kalau di bandung. Jadi semua barang terdisplay dan ada tag harganya. Kalau di kings family, harga bervariasi. Sedangkan di hard off seperti punya level harga, 500 ¥, 800¥, 1300¥ dst

Cuma sekali datang ke kedua toko itu dengan waktu terbatas rasanya sangat kurang. Saya pengen ke sana lagi untuk liat-liat. Hehehe. Next juga saya pengen ke book off. Book off ini khusus buku second.

Toko-toko barang bekas ini betul-betul jadi solusi bagi ryuugakusei dengan dana terbatas. Jadi kalau ke Jepang ga perlu deh bawa baju banyak-banyak. Cukup bawa 3 lembar aja dulu. Nanti beli di sini selembarnya bisa dapet Rp. 30.000 itupun model dan kualitasnya udah oke. 


Greetings from Japan

Read More

Share Tweet Pin It +1

2 Comments

In arubaito baito baito di jepang Daily life Jepang Seikatsu

Akhirnya menemukan pekerjaan part time alias baito

Setelah menjalani hidup sebulan pertama dengan penuh kebosanan, saya memutuskan mengambil pekerjaan part time, atau yang di sini umum disebut arubaito alias baito. Baito dimana, Tiara? Baito di laundry! Hahaha. Tapi jangan ngebayangin laundry kecil-kecil macam laundry kiloan ya... laundry ini bangunannya aja luasnya naudzubillah. Luaaas banget. Kenapa harus seluas itu? Karena laundry ini menerima cucian dari rumah sakit dan pabrik makanan.

Awalnya saya liat pengumuman lowongan baito ini. Bayarannya sebenarnya terhitung rendah untuk ukuran baito di Jepang. Tapi karena saya bosan setengah mampus, saya putuskan apply. Ternyata pihak laundrynya pun ga masalah dengan kerudung saya. Jadilah saya kerja di situ.

Pagi sampai jam 12.30 saya sekolah. Baito mulai dari jam 14.00 sampai 18.10. Setiap hari yang saya kerjakan tidak selalu sama, alias tergantung di bagian apa saya sedang dibutuhkan. Kebetulan karena saya bisa baca tulis dan juga paham bahasa Jepang, saya sering diberi tugas yang lebih menggunakan otak. Hehehe.

Oke, sebelum ngalor ngidul cerita soal apa yang saya kerjakan, saya ceritakan sedikit proses pengerjaan order di laundry ini ya. Oh iya...di laundry ini bagian pakaian, sprei, dan handuk dipisah. Saya kebetulan ditempatkan di bagian pakaian, jadi saya kurang tau proses di bagian handuk dan sprei. Untuk bagian pakaian, pertama-tama.. barang diterima dalam karung. Di setiap helai terdapat barcode laundry. Setiap barang yang diterima harus discan. Pake scanner macam di kasir supermarket gitu loh. Tapi yang portable. Setelah discan, masuk ke bagian pemeriksaan. Di bagian pemeriksaan, setiap saku diperiksa, jangan sampai ada benda yang tercuci. Kenapa? Karena orang Jepang itu kan tanda tangannya pake cap yang disebut hanko yah... jadi mereka sering bawa hanko itu di saku. Nah kalau ikut tercuci...bisa bleber-bleber kan tintanya. Rusak semua baju. Selain diperiksa, juga dipisah antara baju putih, warna gelap, dan warna lembut. Setelah dipisah, terus dicuci pake mesin yang lebih besar dari mobil. Setelah selesai dicuci, dipasangkan gantungan baju. Selanjutnya, baju dan celana yang sudah terpasang gantungan baju dimasukkan ke mesin pengering. Mesin ini semacam lorong sepanjang 5 meter dengan hembusan angin panas 140 derajat (fahrenheit sepertinya). Dari situ... pakaian dipisah berdasar kode, nama rumah sakit, kadang juga berdasar size, dan juga diperiksa dan kadang discan kembali sebagai barang yang telah selesai. Repot nih bagian misah-misahin gini. Setelah dipisah-pisah, ada pakaian yang dilipat, ada yang dibiarkan di gantungan baju tapi kemudian dipak dengan plastik vinyl, ada juga yang harus di-set pernama orang kemudian dipak.
Fiuh...akhirnya selesai juga menjelaskan proses pengerjaan laundry yah. Hehehe. Terkadang kalau dijabarkan seperti di atas, rasanya sederhana ya. Memang sebetulnya sederhana dan ga begitu sulit (makanya gajinya rendah), tapi kalau bajunya ratusan lembar..ya ga sederhana juga sih kan yah. Hehehe. Dalam waktu 1 jam saya bisa melipat sampai 200 helai baju. Itu..terhitung lambat karena saya masih newbie..hehe.

Menggantung baju ada caranya sendiri, menggantung celana juga, belum lagi cara melipat. Semuanya berbeda dengan di Indonesia. Nah saya bisa dibilang pernah melakukan semua proses di atas. Tapi paling sering sih disuruh misah-misahin baju berdasar nama rumah sakit, menyusun berdasar tipe, memeriksa sesuai data yang diterima, kemudian mengepak satu persatu pakaian tersebut dengan plastik vinyl.

Setiap hari kerja saya bekerja 4 jam, karena pelajar asing dibatasi hanya boleh bekerja sebanyak 28 jam perminggunya. 

Read More

Share Tweet Pin It +1

1 Comments

In Daily life Japan natto Seikatsu

Natto... hate it or love it?

Kenal yang namanya natto? Atau minimal pernah dengar? Natto ini bagi anak jurusan bahasa Jepang ataupun penggemar Jepang merupakan makanan yang legendaris. Legendaris karena... konon katanya bau dan rasanya ga enak banget! Hehehehe. Saya dulu pernah penasaran sama si natto ini. Tapi karena seorang teman bilang 'gue beliin deh, tapi harus lo abisin ya..' nyali saya jadi ciut. Hehe.
Setelah tiba di Jepang saya ga ingat sama sekali sama si natto. Sampai di hari pertama sekolah... seorang guru, Tanaka Sensei bilang kalau natto itu enak! (dan kata-kata sensei ini dibantah habis-habisan oleh beberapa orang siswa..hahaha). Setelah itu terlupakan lagilah si natto. Setiap belanjapun gak pernah ingat buat nyari benda bernama natto ini.

Kemudian sampailah kita pada kisah hari ini. Hari ini saya dan anak-anak Indonesia lainnya jalan-jalan (baca: belanja) dengan dipandu oleh orang tuanya Rosi. Ketika makan, saya ditanya...apa saya bisa makan makanan Jepang? Saya jawab bisa (doyan malah...hihi). Terus ditanya lagi..bisa makan semua makanan Jepang? Kemudian... (backsound lagu romantis mulai mengalun) teringatlah saya pada sang natto yang sempat beberapa kali terlupakan. Jadi saya bilang, kalau natto saya ga tau bisa makan atau ngga, soalnya belum pernah. Walhasil...saya dikasi natto buat dicoba di apato!

Ok... berikut ini testimoni pencicipan natto pertama kalinya sodara-sodara!
1. Begitu di buka...konon katanya natto baunya busuk banget. Tapi menurut hidung saya sih ngga. Malah ada bau-bau mirip kopinya sedikit, imo.
2. Saya cicip sedikit natto tanpa apapun. Alias sono mama. Rasanya... agak berlendir kayak makanan basi...agak pait. Tapi ga ada rasa dan bau asam. Sesuap...masih dirasa-rasa. Suapan kedua...mulai mikir 'I think I can eat this'. Suapan ketiga...keterusan...hahaha.
3. Saya masukin tare-nya, terus diaduk. Rasanya jadi makin enak.
4. Natto nya saya campur sedikit ke kimchi.. karena konon buat 'beginner' bisa nyicip natto pake kimchi. Kesan pas dimakan: あたしの口に似合ってない! Mereka tidak berjodoh..huhuhu. Jalan hidup mereka tak searah. Lebih baik mereka dimakan masing-masing (lagian entah kenapa menurut saya juga kimchi yang saya beli kurang pedas dan kurang bawang).
5. Mustardnya kemudian dimasukkan ke sisa nattonya. Hasilnya....jengjreeeeng.... saya doyan saudara-saudara! Hahahahaha.

Makasih buat mama dan お父さんnya Rosi...setelah bertahun-tahun lamanya...ternyata saya dan natto berjodoh.

Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In kartu pos postcrossing

Receiving First post card!

Akhirnya... nerima juga post card dari postcrossing! Rasanya itu... seneng luar biasa. Plus takjub. Sayangnya baru keterima setelah saya di Jepang sih. Tapi ga apa-apa..rasa senengnya ga berubah kok.

Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In japan life Jepang kehidupan di Jepang Seikatsu

Gimana rasanya tinggal di Jepang?

Mungkin ada yang penasaran...gimana sih rasanya tinggal di Jepang? Anehnya...saya merasa biasa aja tuh. Sama aja sama pas saya tinggal di Jakarta ataupun di Jatinangor.

Sama-sama tinggal di tempat asing. Sama-sama tinggal di sebuah kamar kost, walau di sini lebih kerenan dikit, namanya apartemen, gitu. Hehehe. Apartemen dengan segala fasilitasnya. Bahkan siklus hidup pun serupa. Sama-sama belanja ke tempat yang sama melulu, ga banyak mengeksplor daerah.

Bedanya... di sini ga bisa bebas jajan, karena makanan halal itu langka. Nah nah...tapi itu yang jadi masalah! Karena ga bisa sembarang jajan, walhasil cemilannya makanan berat! Gimana bisa kurus kalau gitu, coba! Di sini makanan praktis sih banyak. Di mini market bertaburan makanan siap santap. Mulai dari roti, sandwich, onigiri, bento, spagetthi, sampai oden. Tapiiii yang halalnya sedikit sekali. 

Bedanya lagi...di sini harus pinter-pinter liat waktu solat. Karena ga ada mesjid, otomatis harus solat di apato. Sejujurnya saya masih belum kebayang deh gimana ngatur solat kalau nanti baito.

Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In Daily life Japan

When tropical girl met spring...

Apakah yang akan terjadi ketika seorang perempuan tropis bertemu musim semi? Judul ini ga terlalu heboh-heboh amat ya. Coba kalau sekalian ketemu musim salju gitu...mungkin lebih cetar. Hehehe.

Jangan salah loh, walau udah masuk musim semi, di sini suhu masih sekitar 6 derajat celcius sampai 13 derajat. Belum lagi, selama hampir 2 minggu saya di sini...hampir tiap hari hujan dan angin besar. Saya baru ketemu sinar matahari kira-kira 3 hari deh. Itupun...mataharinya kw 1 *ups* alias terang doang tapi gak pake panas.

Jadi...apa yang terjadi dengan diri saya? Alhamdulillah saya ga sakit. Eh pernah kambuh maag nya sekali sih (saya kalau kambuh maag pake mual dan muntah-muntah), saya pikir masuk angin, eh kok masih aja mual, setelah minum promag (bukan iklan) langsung reda mualnya. Halah. Oke, kita lanjutkan ceritanya ya. Syukurnya saya ga masuk angin ataupun hipotermi. Tapi di minggu kedua...kulit wajah mengelupas, dan kepala seperti muncul ketombe (tapi saya rasa lebih ke kulit kepalanya sih). Dari orang yang udah lama di sini saya tau kalau itu terjadi karena kulitnya kaget, dari panas ke dingin. Tapi kok baru seminggu kemudian ya...entahlah.

Walhasil saya jadi lebih sering peeling, maskeran dan pakai pelembab. Padahal dulu di Bandung ga sebulan sekali kalo peeling. Alias seingetnya aja. Kulit wajah sih jadi mendingan. Tapi urusan kepala nih yang belum terpecahkan. Tapi syukurnya saya pakai kerudung, jadi ga mengganggu penampilan. Hehehe.

Greetings from Japan

Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In Daily life Japan Jepang kartu pos Seikatsu

Pos di Jepang

Ini adalah hal unik lainnya yang saya temukan di Jepang. Di sini berkirim kartu pos merupakan hal yang sangat umum. Ga kayak waktu saya di Bandung, nemu kartu pos di sini...ya gampang. Malah di toko buku ada yang jual album kartu pos juga.

Kotak pos bisa ditemukan di banyak tempat. Oh iya...di sini kita juga harus mendaftarkan alamat kita ke kantor pos. Caranya tinggal isi data di kartu yang tersedia, terus masukin deh ke kotak pos. Kalau pindah alamat, kita juga harus 'laporan' lagi, biar surat kita diantar ke alamat baru. Betul-betul rapi ya administrasi negara ini. Huhuhuuu kapan ya pos Indonesia bisa seperti ini.

Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In Japan

Refil kosmetik?

Hal unik yang saya temukan lagi adalah...skin care di sini tersedia dalam kemasan refil. Jadi ga perlu tuh botol-botol numpuk.

Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In

Mentari baru

Dan aku terjaga di atas langit...
Perlahan kilau mentari pagi mulai nampak dari balik hamparan awan yang berarak
Di atas tanah asia timur ini
Hari yang baru telah dimulai



Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In Daily life Japan Jepang Life Seikatsu

Menyesuaikan diri di Jepang

Ini hari ke-10 menjejakkan kaki di negeri sakura ini. Di hari ke-3 badan masih jet leg. Makan ga teratur. Belum berani jalan-jalan sendiri karena jalan ke apato aja belum hafal. Hehehe. Belum lagi hujan melulu. Dingiiiiin. Gimana ga dingin..suhunya bisa sampe 6 derajat celsius. Tapi sejak hari ke-4 udah mulai berani jalan sendiri. 

Ah jadi oot deh. Ok, sedikit cerita yang mau saya bagikan saat ini adalah...hal yang sepertinya harus dibiasakan di sini oleh orang Indonesia:

1. Cebok pake tissue. Ini rasanya betul-betul sesuatu. Karena sebagai orang Indonesia rasanya ga bisa ga ketemu air tuh.
2. Hemat. Jepang ini keliatan banget sangat sangat hemat energi. Kenapa? Karena kalau ga dihemat, bayarnya mahal. Hehehe. Di sini ga ada deh istilahnya kembalian disumbangkan. Kembalian 1 yen pun akan dikembalikan.
3. Self service. Di supermarket kita ga akan dikasi kresek, kecuali kalau kita minta (di beberapa tempat malah plastiknya harus bayar 5 yen selembar). Kita juga harus bungkus daging dengan plastik sendiri. Pertama kali belanja agak bingung juga. Tapi untungnya belanja pas rame, jadi tinggal ngikutin aja. Hehehe.
4. Minum air keran. Tapi konon katanya ada juga orang-orang yang ga kuat minum air keran. Gusinya jadi berdarah. Btw, kebetulan di apato saya rent udah termasuk air dan gas. Jadi kalau mau air panas tinggal puter keran, beres. Ga perlu mendidihkan air dulu lagi.
5. Nyebrang di penyebrangan jalan pas lampu hijau atau nyebrang di jembatan penyebrangan.
6. Makanan yang cenderung hambar. Selain itu sebagai muslim, agak susah juga kalau mau makan di luar. Cari cemilan susah. Keju aja ga bisa sembarang makan, kecuali parmesan.
7. Perbedaan harga. Sekedar saran...kalau belanja, tutup mata aja deh. Jangan segala di-kurskan ke rupiah. Nanti pusing sendiri. Tapi walau begitu, ada juga loh barang-barang yang justru lebih murah di sini daripada di Indonesia.
8. Buang sampah di tempatnya, dan memilah sampah serta hari pembuangan sampah. Syukurnya sih apato saya punya gedung sendiri. Jadi aman mau buang kapan aja juga. Hehehe.
9. Pake lipbalm, moisturizer dan hand body! Pasti bingung kan...kenapa kok dimasukin ke hal yang harus disesuaikan. Lip balm, pemembab dan hand body kan biasa, Tiara. Itu mungkin yang kalian pikirkan. Ini jadi ga biasa soalnya...yang harus pake itu...ga cuma perempuan! Tapi laki-laki juga. Saat ini udah masuk musim semi. Tapi buat orang tropis, rasanya masih sangat dingin, apalagi untuk orang daerah panas macam Jakarta. Karena biasa di tempat panas, kulitpun langsung kering ring ring. Cucian aja kalah kering deh. Akhirnya cowo-cowo Indonesia di sini terpaksa menyingkirkan ego kelelakian mereka saat harus mengoles lipbalm ke bibir mereka dan mengoles pelembab ke wajah mereka. Hahaha.
10. Pakai sepatu khusus dalam ruangan. Di sini, sepatu/sendal yang dipakai di luar rumah tidak dipakai di dalam ruangan. Jadi kalau masuk, ya ganti sepatu.
11. Lebih menghargai uang. Di sini uang kertas cling cling kayak baru dari bank. Mereka melipat paling sekali doang. Ga sampai berlipat-lipat seperti di Indonesia. Selain itu, di sini lebih banyak pake uang koin. Mereka juga betul-betul menghargai uang.



Greetings from Japan

Read More

Share Tweet Pin It +1

2 Comments

In dolarasia golden money changer money changer

Mengenai money changer

Langkah terakhir yang dilakukan dalam rangka persiapan keberangkatan...apalagi kalau bukan menukar uang. Golden money changer terkenal memiliki rate paling murah di Bandung. Jadi saya memutuskan untuk menukar uang di situ.

Setelah membaca blog orang-orang, saya cukup tau prosedurnya. Ketika datang...kita diberi nomor oleh satpam. Sebelumnya satpam menanyakan dahulu, jumlah yang akan ditukar di atas 5 juta rupiah atau kurang. Kemudian satpam memberikan nomer antrian seperti di bank.

Setelah duduk manis, nomor antrianpun dipanggil. Sayang sejuta sayang...ternyata yen nya kosong! Ouch. That's hurt.

Setelah 3x menyambangi GMC, ternyata yen masih kosong juga! Walhasil saya memutuskan untuk menukar di dolarasia money changer. Saya menukar sebagian kecil dulu aja. Daripada ga ada sama sekali kan.

Berbeda dengan GMC, dolarasia memiliki tempat lebih kecil. Rate agak lebih tinggi dari GMC. Tapi tempatnya nyaman sekali. Tersedia free drink...milo, nescafe, kopi, teh. Tersedia juga fasilitas wifi. Selain itu..dolarasia juga menyediakan layanan antar jemput untuk transaksi di atas 5 juta rupiah dan juga menerima kartu debit dan seluruh outletnya buka 24 jam.

Saat saya menukar yen di dolarasia...rate di GMC adalah 110,85 sedangkan dolarasia 112. Oh iya, dolarasia ternyata memiliki rate week day - week end. Week end sedikit lebih mahal. Tapi untuk segala kepraktisannya, dolarasia reccomended loh. GMC hanya buka senin-sabtu dan cuma sampai setengah 5 (kecuali sabtu sampai jam 1 siang). Uangnyapun harus diserahkan cash.

Ketika mepet hari H, saya menyambangi kembali GMC, dan thank God kali ini yen nya available! Di Bandung ini GMC merupakan money changer dengan rate yang sejauh ini paling rendah. Tapi yah karena paling rendah...siap-siap aja antri, bahkan rebutan ataupun jadi waiting list.

Oh iya, ketika di bandara saya melihat money changer juga. Saat itu rate yen 110 kalau saya tidak salah ingat dan money changer tersebut menjual seharga 117.

Yah...segitu sedikit review dari saya soal money changer. Mudah-mudahan bisa membantu yaaa.

Greetings from Japan

Read More

Share Tweet Pin It +1

3 Comments

In Random

Di mana kaki ini pernah menjejakkan langkahnya? Sebuah ajakan untuk mengingat kembali

Postingan iseng aja sih...
行ったことがありました...where have I been

Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In Kata mutiara

Kata mutiara hari ini

Jika menemukan batu sandungan...setelah terjatuh, bangkit, injak batu itu...lalu melompatlah...jadikan batu itu sebagai batu lompatan. Bahkan batu yang sama dapat berubah fungsi sesuai cara pandang kita.
-Tiara-
Bandung, 25th of March 2015

Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In

Hedonic Treadmill

Copas dari grup...isinya bagus...
Waspadai... jebakan:
" Hedonic Treadmill "
Pertanyaannya : kenapa makin tinggi income seseorang, ternyata makin menurunkan peran uang dalam membentuk kebahagiaan?

Kajian-kajian dalam ilmu financial psychology menemukan jawabannya, yang kemudian dikenal dengan nama “hedonic treadmill”.
Gampangnya hedonic treadmill ini adalah seperti ini : saat gajimu 5 juta, semuanya habis. Saat gajimu naik 30 juta per bulan, eh semua habis juga.

Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In

JLPT について

Tadi tiba-tiba baru kepikiran...mau ngecek hasil JLPT tahun lalu. Walau udah yakin ga lulus sih. Jadi, tahun lalu dan juga beberapa tahun terakhir, saya selalu mengambil JLPT N2. Tapi... bodohnya saya...saya tidak pernah mempersiapkan diri sama sekali untuk test tersebut. Kadang terus kalau dipikirin sekarang, buat apa ya saya ikutan test tersebut?
Anyway... ini adalah hasil test saya tahun lalu yang seperti sudah saya duga, tidak lulus. Tapi yang mengagetkan adalah skor nya.

Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In

27 Februari 2015


Hari ini, saya menerima hadiah ini dari mahasiswa-mahasiswa yang saya ajar. Oh iya..kotak pink itu berisi semacam pesan dan kesan dari mereka. Ah saya kecele. Hahahaha. Kecolongan. Padahal tadinya saya yang duluan mau nanya kesan mereka pada saya. Isi dari pesan di kotak itu ada yang kocak, ada yang serius, ada yang sekedar berpartisipasi, ada juga yang betul-betul menyampaikan sesuatu pada pesannya. Yang pasti hadiah ini berhasil membuat saya tersentuh..karena saya ga nyangka sama sekali. I had no idea. That is so sweet. Seandainya saya memang sudah dapat menyentuh mereka, maka saya sungguh sangat bersyukur. Well...I'm only a tutor. Not even close to be a good one. Yeah I know...lately I'm sucks. Even me, myself, hate it. 

Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In Guru Pendidikan

Potret Guru Indonesia

Tapi mengapa gaji guru Umar Bakri
Seperti dikebiri
 Familiar dengan petikan kalimat di atas? Kalimat di atas dipetik dari lagu milik Iwan Fals yang berjudul Umar Bakri Lagu itu menceritakan tentang sulitnya menjadi guru dan kecilnya gaji yang diterima. Pernahkah kalian memperhatikan dengan seksama profesi yang satu ini?

Oke, oke, kalau kalian belum pernah memperhatikan, biarkan saya sedikit mengulas sebuah profesi yang bernama "guru" ini.

Penampilan
Kalau berbicara penampilan, maka sebetulnya penampilan seorang dengan profesi guru sangatlah khas. Saya bisa mengenali penampilan seorang guru ketika berpapasan di jalan umum.

Seorang guru wanita hampir selalu menggunakan setelan pakaian yang senada atau bahkan dari jenis bahan dan warna yang sama. Umumnya polos dengan variasi model dan corak yang minimalis. Atasan pakaian hampir bisa dipastikan menutup bagian bokong dan cukup longgar. Masih belum yakin orang itu guru? Perhatikan sepatunya! Seorang guru tidak mungkin menggunakan sepatu high heels lancip, apalagi stilleto atau pump shoes. Sepatunya pasti hak karet yang nyaman untuk kegiatan dengan mobilitas yang tinggi. Jika bertemu di sore hari, hampir bisa dipastikan wajahnya sudah berminyak, rambutnyapun tidak rapi. Sangatlah jarang dapat menemukan seorang yang berprofesi guru yang masih rapi di sore hari.

Mengenali seorang guru pria memang tidak semudah guru wanita. Tapi secara umum, memiliki penampilan yang hampir serupa. Kemeja longgar, seringkali tidak dimasukkan ke dalam  celana. Kemeja pun meski bisa saja menggunakan jenis slim fit, tapi masih saja terlalu kebesaran dibandingkan ukuran tubuhnya. Celana yang digunakan berbahan kain dan longgar. Dan ketika menggunakan atasan formal sekalipun, jarang sekali menggunakan dasi. Rambut? Jangan terlalu berharap menemukan seorang guru dengan tatanan rambut modis lengkap dengan gel.

Tanggung jawab
Tahukah anda...profesi seorang guru tidak hanya bertanggung jawab untuk mengajarkan materi, memberi peer, memberi ujian, lalu memberi nilai.

Seorang guru harus menyiapkan skenario pembelajaran selama setahun ke depan di setiap awal tahun. Skenario pembelajaran mencakup materi yang akan diajarkan, metode pengajaran, metode penilaian. Semuanya untuk setiap pertemuan selama 1 tahun ke depan, lengkap dengan alokasi waktu. Tidak hanya itu...masih sangat banyak tanggung jawab administrasi seorang guru. Setiap guru harus memiliki catatan nilai murid. Belum lagi kewajiban-kewajiban administrasi yang berhubungan dengan kepegawaian.

Selain mengajar, seorang guru pula dituntut untuk mendidik seorang anak manusia. Oke, inilah bagian terberat dari menjadi seorang guru. Dia harus jeli melihat kemampuan seorang siswa, juga harus dapat menjadi seorang motivator, juga sebagai pembimbing.

Bayaran
Setiap dari kalian, pembaca pasti setidaknya sering mendengar atau bahkan mengalami sendiri, memiliki seorang guru yang jarang masuk, dan hanya memberi tugas. Atau ada juga guru yang mencari "uang tambahan" dengan jalan menjual LKS pada siswa. Dan saya yakin kalian pasti kesal dengan guru yang seperti itu.

Pertanyaan saya, tahukah anda berapa gaji seorang guru?

Saya paling benci bila ada orang yang berbicara "Ya jadi guru yang bener aja dulu...ngajar aja yang bener...jangan pengen gaji gede tapi ngajar bolos-bolos" atau "Guru kok matre...ngajar jangan nuntut gaji besar...kalo ngajarnya bener nanti juga ngaji ngikutin"

Sekali lagi saya tanya. Tahukah anda berapa gaji seorang guru?

Baiklah, kita mulai dengan 2 pembagian besar. Swasta dan negri. Seorang guru swasta, hampir sama dengan bayaran seorang dosen. Perjam dia dibayar antara 30-50 ribu rupiah sesuai dengan kebijakan sekolah yang berhubungan dengan bonafiditas sekolah tersebut. Dengan demikian, maka semakin banyak dia mengajar, semakin besar bayarannya. Tapi...memangnya dalam seminggu pelajaran yang sama mau ada berapa jam, sih? Lagipula di satu sekolah satu mata pelajaran kan tidak hanya memiliki seorang guru saja.

Lalu sekarang kita masuk ke guru negri. Guru di sekolah negri terbagi 2 pula. PNS dan honorer. Secara umum, gaji seorang pns sangat bergantung pada golongannya. Lalu bagaimana dengan si honorer? Mari saya terangkan bagaimana nasib bayaran guru honor ini. Sama dengan guru swasta, guru honor dibayar antara 30-50 ribu rupiah perjamnya. Bedanya... jika dalam seminggu dia mengajar 10 jam, dan perjam dia dibayar 50 ribu. Maka... 50x10 = 500 ribu. Dan 500 ribu lah gaji yang ia terima dalam sebulan! Tidak dikalikan 4.

Silahkan anda bayangkan seorang guru yang harus mengajar sebanyak 10 jam dalam seminggu dan hanya dibayar 500 ribu perbulan. Karena itu tidaklah aneh bila terdapat istilah "guru terbang" di sekolah-sekolah. Yang dimaksud dengan guru terbang ini adalah guru yang mengajar sekaligus di beberapa tempat. Demi apa lagi kalau bukan demi memenuhi kebutuhan hidupnya.

Saya ingin bertanya...maukah anda bekerja 10 jam perminggu, memikul tanggung jawab yang besar dan dibayar hanya 500 ribu perbulan? 500 ribu mungkin bahkan tidak cukup untuk membayar ongkos perjalanan ke sekolah tempat mengajar. Oh iya...di "dunia" guru honor, bayaran 50 ribu perjam itu termasuk sangat besar. Karena bahkan ada yang dibayar perjam 15-20 ribu.

Profesi guru di mata masyarakat.
Untungnya (ah orang Indonesia dasar..masih aja ada untungnya) di Indonesia profesi guru masih dianggap sebuah profesi yang terhormat. Walau sudah banyak oknum, tapi secara umum profesi guru masih dihormati di Indonesia ini.



Entah kapan guru di Indonesia ini dapat sejahtera. Saya secara pribadi pernah menjadi guru honor selama 2,5 tahun. Saya sangat menyukai mengajar. Tapi saya sangat benci jumlah bayaran yang saya terima. Sejujurnya saya tidak bisa membayangkan bagaimana sebuah keluarga akan dapat hidup sejahtera dengan gaji yang minim seperti itu. Sehingga sangat wajar bila seorang guru (terutama honor) justru lebih mengejar materi, dan tidak mengajar dengan baik. Karena susu dan spp sekolah tidak bisa dibayar dengan senyum. Seandainya bayaran guru di Indonesia ini cukup untuk setidaknya hidup layak, saya yakin akan ada banyak guru baik di Indonesia ini.

Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In

Loving my current job!

Seperti yang pernah saya sebutkan dalam postingan saya sebelumnya...saat ini saya mengajar di sebuah kampus teknik nomor satu di Indonesia. Walau kadang jenuh, saya sangat mencintai pekerjaan ini. Saya sangat bersyukur memiliki pekerjaan ini, karena:

Read More

Share Tweet Pin It +1

3 Comments

In Guru Pendidikan Personal

Apa kabar Tiara

Ga kerasa... sekarang udah bulan Februari. Pertengahan pula. Laluuuu... apa aja sih yang terjadi di hidup Tiara? Hehehe. Berasa artis ga sih...pake update segala.

Oke... pertama... sejak Oktober tahun lalu... saya akhirnya memutuskan apply sebuah pekerjaan paruh waktu. Yaitu sebagai....jengjreeeng... asisten pengajar native speaker di sebuah kampus teknik nomer satu di Indonesia (you know lah kampus mana yang saya maksud ya... ga usah sebut merk).
Saya sangat suka mengajar. Bulan pertama... agak repot tapi semangat masih sangat tinggi. Bulan kedua..mulai terbiasa. Sekarang bulan ke-4... dan saya jenuh! Hahaha

Mengajar mahasiswa teknik nomer 1 di Indonesia ini butuh banyak energi..dan juga kecerdasan, tentunya. Lha piye...mereka diajari bahasa...malah tanya rumus. *tepok jidat*. Mereka juga lebih kreatif dalam mengembangkan pola kalimat. Tapi... baik mengajar anak SMA maupun mahasiswa memiliki 1 kesamaan: saya harus memperbaiki bahasa Indonesia mereka terlebih dahulu sebelum mereka mampu memahami bahasa asing. *fiuh*

Ada beberapa perbedaan yang saya rasakan antara mengajar siswa SMA dengan mahasiswa
1. Materi di SMA lebih mudah
2. Pemikiran siswa SMA tidak sekompleks pemikiran mahasiswa.
3. Siswa SMA lebih mudah diajak bermain, sehingga suasana kelas dapat lebih dinamis dan menyenangkan.

Kalau ditanya lebih menyenangkan mana... keduanya sangat menyenangkan. Tapi hal menyebalkan mengajar di tingkat perguruan tinggi adalah...terkadang saya harus ceramah satu pihak, mahasiswa pun cenderung sulit diajak bermain games karena merasa malu, dan terkadang ketika bertanya mereka menanyakan sesuatu yang sangat diluar dugaan.

Saya sangat bersyukur dengan kesempatan yang saya peroleh ini. Di kampus ini saya bertemu banyak manusia hebat. Banyak mahasiswa berprestasi diantara mahasiswa yang saya ajar.

Usia saya yang tidak terpaut terlalu jauh membuat mereka lebih mudah akrab dengan saya. Sayangnya karena jam kuliah yang singkat, saya tidak terlalu mengenal mereka lebih jauh seperti saya mengenal siswa saya ketika mengajar di SMA dulu. Saya sangat berharap dapat mengenal mereka dengan lebih baik.

Saya sangat mencintai dunia pendidikan. Yang sangat saya sayangkan...di negara tercinta saya Indonesia ini apresiasi terhadap pendidik (baca: gaji) masih sangat jauh di bawah tanggung jawab yang diembannya.

Oh iya...saya jadi teringat cita-cita sekilas saya. Menjadi guru TK. Saya pernah mengajar di SMU, kemudian sekarang di perguruan tinggi. Apakah saya masih ingin mengajar di TK? Sejujurnya... kalau saja ada kesempatan... saya ingin mencoba mengajar di tiap jenjang pendidikan.
Saya masih memiliki banyak impian untuk diwujudkan. Mudah-mudahan Tuhan bersama saya dan rencana saya. Aamiin

Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Featured Post

Alam

Saya adalah seorang petualang. Dengan tubuh dan kaki yang kecil ini selalu mencoba menjelajahi setiap pelosok dunia.  Keindahan a...