In hijab kehidupan di Jepang kontemplasi Personal

Hijab dan saya


Ga sengaja saya menemukan gambar ini. Tidak dapat kita pungkiri, banyak muslimah yang awalnya berhijab terpaksa melepas hijabnya karena tuntutan pekerjaan. Hal yang kayak gini di Indonesia aja sering kita temui, kan? Nah terus, ada yang penasaran ga gimana dengan di Jepang? Hihihi. Yaaaaa...lebih banyak lagi, dong. 

Saya masih ingat waktu wawancara kerja saya dulu, saya ditanya apakah saya bersedia melepas hijab saya jika mengenakan pakaian kerja yang serba tertutup? Saya juga pernah ditawari pekerjaan lain yang juga mensyaratkan agar saya melepas hijab saya. Saya bahkan pernah berbincang dengan seorang headhunter yang awalnya menawari saya untuk bekerja tetap di Jepang, tapi kemudian ketika saya bilang 'apakah memungkinkan dengan kondisi saya yang berhijab?' beliau kemudian menjawab 'hmm..susah juga ya..' (loh?..hahaha). Lalu pernah pula saya berbincang dengan salah seorang perawat asal Indonesia yang awalnya berhijab tapi kemudian melepas hijabnya karena ditegur oleh atasannya dengan alasan takut hijabnya tersangkut-sangkut ketika bekerja. Adapun cerita perempuan lain, ia memutuskan untuk melepas hijabnya ketika isu kejahatan isis sedang berhembus kencang dan beliau sangat ketakutan mengalami pembullyan. 

Saya pernah sedikit menuliskan di sini bagaimana rasanya menjadi muslimah berhijab di sebuah kota kecil di Jepang. Mudah? Sulit? Yaaah, kalau mau dibawa sulit ya sulit, kalau mau dibawa mudah ya mudah. Hehehe. Semua tergantung pada cara pandang kita, bukan? Namun yang pasti di sini berhijab tidak semudah di Indonesia. Terkadang saya begitu ingin mengingatkan kepada teman-teman di Indonesia mengenai betapa beruntungnya mereka atas kemudahan mereka untuk berhijab di Indonesia. Karena seringnya kita (atau tepatnya mungkin saya) kurang menyadari dan kurang mensyukuri kemudahan yang kita dapatkan hingga saatnya kemudahan itu hilang. Melalui postingan ini sayapun tidak menghakimi mereka yang memilih untuk melepas hijabnya (dengan alasan apapun). Karena, I'm not on her shoes.

Banyak alasan untuk melepas hijab, namun hanya satu alasan untuk mempertahankan hijab. Yaitu untuk menaati perintah Allah SWT. Saya akui, hijab saya sendiri masih jauh ya dari yang namanya memenuhi syariah islam. Masih pakai jilbab warna warni dengan berbagai model, pakaian yang (sering) ketat, dll dll (ah malu sendiri kalau harus merinci daftar dosa gini tuh). Tapi anggaplah ini sebagai usaha saya untuk menjadi manusia yang lebih baik dan lebih baik setiap harinya dan mudah-mudahan saya tetap istiqamah dalam menjalaninya. Hehehe. Aamiin.

Related Articles

0 komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Featured Post

Alam

Saya adalah seorang petualang. Dengan tubuh dan kaki yang kecil ini selalu mencoba menjelajahi setiap pelosok dunia.  Keindahan a...