Saya teringat cerita pengalaman beberapa orang teman yang mengalami hal-hal yang kurang menyenangkan ketika IS berulah beberapa waktu lalu. Parno? Iya, sempat merasa parno. Tapi seperti yang selalu saya lakukan, akhirnya sayapun kembali pada keyakinan bahwa ada Tuhan yang akan menjaga saya. Seandainyapun hal buruk terjadi pada saya, hal itu pasti akan dapat saya atasi dengan baik.
Hari berlalu...tapi ternyata tidak ada perubahan apapun yang terjadi. Life just goes on like the way it used to be. Ternyata alhamdulillah kekhawatiran saya tidak beralasan. Pernah suatu siang seorang teman berkebangsaan Vietnam sedang asyik melihat ponselnya, ketika saya dekati, dia berkata "Ini teror di Paris menyeramkan sekali ya...". Oke, saya langsung defensif. Tapi ternyata, dia bahkan tidak berkomentar apapun tentang islam, apalagi tentang saya. Ketika saya ke perpustakaan umum untuk menulis blog inipun, seorang perempuan Jepang tidak segan untuk berbagi meja dengan saya. Pernah suatu hari ketika saya begitu jenuh, saya lalu sampai kepada percakapan yang mungkin sebetulnya kurang begitu menyenangkan dengan senior saya di tempat baito. Percakapan itu sampailah ke kalimat "Iya, teror di paris itu mengerikan" (dan saya semakin bosan mendengar soal teror itu) saya membalas dengan kata-kata "Iya, Islamic state kan?". Di luar dugaan, senior saya yang notabene seorang laki-laki Jepang itu menjawab dengan "Iya, tapi mereka bukan islam kan? Mereka cuma sekelompok orang yang ingin membuat islam terlihat buruk, kan?". Sampai detik inipun sikap orang-orang di sekeliling saya tidak berubah. Saya rasa mereka tidak bodoh. Tapi juga tidak mudah terprovokasi begitu saja dengan pemberitaan media. Jadi, alhamdulillah, tidak ada islamophobia yang saya rasakan di kota ini.
Yes, life's been good to me.
Yes, life's been good to me.
0 komentar:
Posting Komentar