In Daily life Japan

When tropical girl met spring...

Apakah yang akan terjadi ketika seorang perempuan tropis bertemu musim semi? Judul ini ga terlalu heboh-heboh amat ya. Coba kalau sekalian ketemu musim salju gitu...mungkin lebih cetar. Hehehe.

Jangan salah loh, walau udah masuk musim semi, di sini suhu masih sekitar 6 derajat celcius sampai 13 derajat. Belum lagi, selama hampir 2 minggu saya di sini...hampir tiap hari hujan dan angin besar. Saya baru ketemu sinar matahari kira-kira 3 hari deh. Itupun...mataharinya kw 1 *ups* alias terang doang tapi gak pake panas.

Jadi...apa yang terjadi dengan diri saya? Alhamdulillah saya ga sakit. Eh pernah kambuh maag nya sekali sih (saya kalau kambuh maag pake mual dan muntah-muntah), saya pikir masuk angin, eh kok masih aja mual, setelah minum promag (bukan iklan) langsung reda mualnya. Halah. Oke, kita lanjutkan ceritanya ya. Syukurnya saya ga masuk angin ataupun hipotermi. Tapi di minggu kedua...kulit wajah mengelupas, dan kepala seperti muncul ketombe (tapi saya rasa lebih ke kulit kepalanya sih). Dari orang yang udah lama di sini saya tau kalau itu terjadi karena kulitnya kaget, dari panas ke dingin. Tapi kok baru seminggu kemudian ya...entahlah.

Walhasil saya jadi lebih sering peeling, maskeran dan pakai pelembab. Padahal dulu di Bandung ga sebulan sekali kalo peeling. Alias seingetnya aja. Kulit wajah sih jadi mendingan. Tapi urusan kepala nih yang belum terpecahkan. Tapi syukurnya saya pakai kerudung, jadi ga mengganggu penampilan. Hehehe.

Greetings from Japan

Related Articles

0 komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Featured Post

Alam

Saya adalah seorang petualang. Dengan tubuh dan kaki yang kecil ini selalu mencoba menjelajahi setiap pelosok dunia.  Keindahan a...