In Daily life depresi hidup di Jepang Jepang kehidupan di Jepang Nihon nihon seikatsu SAD

When Tiara finally realized that she have a depression symptoms


Tidak pernah saya duga sebelumnya saya akan seperti ini, tapi ternyata saya mengalami depresi! Selama ini sebetulnya saya sudah merasa ada yang salah dengan diri saya. Tapi saya berusaha menyanggah bahwa saya depresi. Saya terus menerus berusaha menganalisis, seandainya memang saya mengalami depresi, apa penyebabnya?

Saya memang sering sendiri, lebih sering sendirian tepatnya. Tapi apakah saya kesepian? Saya rasa tidak. Kenapa? Karena ada saat-saat saya memang lebih senang sendiri. Selain itu, kondisi memang tidak memungkinkan untuk saya sibuk bersosialisasi. Tinggal di kota seperti ini, saya bahkan tidak memiliki waktu untuk merasa kesepian. Teman? Saya ada teman. Memang hubungannya hanya sebatas teman sekelas. Tapi cukup membuat hari saya cerah ketika bertemu mereka. Hubungan yang dekat? Walau saya saat ini sedang jauh dengan sahabat dan keluarga tercinta, saya tidak terisolasi dari mereka. Saya bisa berkomunikasi dengan mereka kapanpun.

Saya mulai menyadari ada yang salah dengan diri saya ketika saya mulai malas sekolah. Saya mulai malas bekerja. Nilai saya hancur lebur. Saya merasa, ada yang salah dengan diri ini. Saya mulai sering merasakan sakit yang sangat jarang saya rasakan sebelumnya. Saya tidak bisa berkonsentrasi di sekolah. Saya mencari dan terus mencari penyebab depresi saya. Saya tau, saya tidak kesepian. Lalu? Apa masalahnya?

Akhirnya misteri itu terpecahkan juga ketika akhirnya saya mencoba browse tentang makanan apa yang sebaiknya dimakan di musim dingin tapi tidak menyebabkan penumpukan lemak. Saya browse sebetulnya disebabkan janji saya dengan beberapa orang, untuk tampil lebih baik ketika saya kembali ke Indonesia nanti. Untuk punya perut langsing. Tapi kemudian cuaca yang semakin dingin membuat saya lebih sering lapar. Maunya ngemil melulu. Maunya tidur melulu. Saya jadi mulai khawatir karena kalau terus begitu, berat badan pasti akan bertambah.

Lalu, apa jawaban dari hal yang saya alami ini?

Ternyata saya mengalami gejala-gejala Seasonal Affective Disorder (SAD) atau winter blues yang merupakan kelainan yang diakibatkan oleh perubahan musim, terutama pada musim dingin. Penjelasan lebih lanjut mengenai SAD dapat dibaca di sini. Tapi intinya, hal ini secara ilmiah disebabkan oleh berkurangnya produksi hormon serotonin (hormon kebahagiaan). Nah kenapa hormon serotonin berkurang? Karena dibutuhkan sinar matahari untuk memproduksi hormon serotonin di tubuh kita. Lalu kenapa jadi cenderung selalu ingin tidur? Karena secara alami tubuh kita akan tertidur ketika hari sudah gelap. Ketika gelap, hormon melatonin yang bertugas mengatur tidur seseorang akan aktif. Kenapa lapar terus dan maunya makan terus? Karena tubuh perlu memproduksi kalor untuk menghangatkan tubuh sehingga otak mengirimkan sinyal kepada perut untuk meminta bahan bakar.

Oke, I was totally shocked. Karena semuanya bisa dibilang sesuai dengan kondisi saya. Semuanya menjadi begitu masuk akal sekarang. Kenapa orang-orang di negara tropis begitu cerah ceria. Kenapa hawaii, bali, brazil terkenal sebagai tempat berlibur dan berpesta.  Sayapun menyadari beberapa perubahan perilaku saya akhir-akhir ini. Bukan hanya soal mood yang memburuk, tapi juga betapa bahagianya saya ketika matahari bersinar cerah di suatu hari (walau udara tetap dingin), atau kecenderungan saya untuk terus memakan dark chocolate. So, yes, unfortunately I have a seasonal affective disorder symptoms. Di beberapa literatur, dikatakan butuh lebih dari satu musim untuk memvonis apakah seseorang betul-betul terkena SAD atau tidak. Selain itu pada literatur itupun dikatakan bahwa seseorang baru bisa disebut menderita SAD jika jumlah SAD yang dia alami lebih banyak dari jumlah masa normal yang dia alami seumur hidupnya. Jadi misalnya dia mengalami 5 musim dingin dan dari 5 itu hanya 1 musim dingin yang dia lalui tanpa SAD, maka barulah dia bisa digolongkan sebagai penderita SAD. Ribet banget ya...heuheu. But well, saya ga mau ambil resiko lah ya. Sekali inipun sudah sangat mengganggu rutinitas. Masa mau nunggu berkali-kali dulu sebelum mengambil tindakan selanjutnya?

Lalu, setelah saya tau bahwa saya mengalami SAD, apa yang akan saya lakukan? Easy! Am not gonna be beaten by this things. I've been through worse things. I'm gonna beat it! 



Oh ya, selain pada musim (menuju) dingin, SAD juga dapat terjadi pada perubahan musim menuju musim panas karena lagi-lagi cuaca biasanya tidak stabil pada saat pancaroba. Jadi, bagi kalian yang belum pernah mengalami 4 musim sebelumnya, you must prepare yourself well. 

Related Articles

0 komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Featured Post

Alam

Saya adalah seorang petualang. Dengan tubuh dan kaki yang kecil ini selalu mencoba menjelajahi setiap pelosok dunia.  Keindahan a...