今日は久しぶりの友達と一緒にるろうに剣心を見ました。ちょっと変だと思いましたよ。みんな変わりました。もう大人になりました。化粧して、口紅をつけて、メークをつけて、まあああ…みんな美人になって、自分だけ変わらないと思います。
映画について、るろうに剣心は👍と思いました。アクションがいい。
次はインドネシア語で書いています。
Yaps... bagian ini mau saya tulis dalam bahasa Indonesia. Kenapa? Karena saya males nyusun kalimat-kalimatnya dalam bahasa Jepang. Hehehe.
Oke, skip bagian ngalor ngidulnya. What I want to write in Bahasa is about the movie. A mini review if you may say.
Pertama, Rurouni kenshin kyoto inferno (selanjutnya saya singkat KI ya, biar ga kelamaan ngetik) ini menurut saya film wajib tonton banget. Apa kamu pecinta action, pecinta samurai X, pecinta Jepang, kamu wajib nonton. Action di KI ini menurut saya sangat bagus, keren, walau kadang pengambilan gambar ada yang bikin agak pusing. Hal ini dikarenakan ceritanya kan Kenshin itu kelebihannya di kecepatannya. Oh iya, di KI ini, sangat terasa betapa hebatnya Kenshin (yang dalam anime maupun manganya tentunya ga bisa kita lihat langsung).
Kedua, ini yang paling saya suka dari cerita Jepang, dalam film Jepang tidak ada tokoh yang terlahir jahat. Bad people are made, not born. Dalam film Jepang selalu diceritakan latar belakang kenapa seorang tokoh menjadi seperti ia sekarang. Dan sejujurnya, karena film-film Jepang yang memiliki kekhasan seperti itu, saya menjadi pribadi yang less judging. We don't know what that person have been going through, so don't judge. Nah, di KI ini saya baru tau sedikit latar belakang hidup Shishio. Shishio yang dikhianati, ditusuk ramai-ramai lalu dibakar hidup-hidup, saya bisa paham dendam yang dia punya.
Ketiga, if you really paid attention, setiap film punya setting budaya. Ada informasi budaya yang bisa didapat dari menonton sebuah film. Begitu pula film ini. Untuk yang bukan pecinta Jejepangan mungkin tidak tahu, tapi Kyoto memang terkenal dengan geishanya. Di KI ini, saat setting tempat di Kyoto, kita dapat melihat geisha berkeliaran (aduh...kok berkeliaran amat ya bahasanya).
Kekurangan dari film ini menurut saya sih ada di cast nya... pertama...kenshin terlalu cakep...hahahaha. Kenshin itu kan samurai tua kurus kecil codet pula... kok malah jadi imut (Takeru siiih... ( ・∀・) イイネ!). Shishio kurang kurus... heuheu. Sojiro masih kurang imut sih, tapi cukup lah. Oom shinsengumi cool kurang ganteng...hahaha... Yumi kurang sekseh booo... Sanosuke kurang tinggi...tapi cukup bodohnya sih (aiiih..banyak maunya banget ya...).
Oh iya, kelemahan lain terdapat pada teks terjemahan. Ya ampuuuun... apa pula itu pedang tulen, jagabaya, mengendus, sadly to say...kok kayak terjemahan dvd kualitas glodok ya. 😓 ketika teriaknya "niichan..." yang artinya kakak, kok terjemahannya jadi "eichii" lha piye mas mba translator??? Terus ketika para penduduk berteriak "jangan dipotong" ada terjemahan bahasa inggris "don't cut" kenapa di teks bahasa Indonesia jadi "jangan bunuh" terus kenapa shinshengumi dan bakufu terjemahannya jadi aneh gitu yah..heuheu.
Untuk saat ini, baru segitu review yang bisa saya tulis ya. Terlepas dari segala kekurangannya, film ini so worthed to watch!
Read More