In ear candle

Pengalaman pertama ber-ear candle sendiri


Hihi... aku memang suka nyobain segalanya sendirian. Less risk. Karena aku yang bertanggung jawab atas perbuatanku sendiri. Kalo ke salon, terus gagal, kan entar mencak2 marah2 ke pihak salon. Makanya meningan ama sendiri deh. Hehe. Luluran sendiri, make up-an sendiri, creambath-an sendiri, maskeran sendiri juga. Pernah aku ke salon gitu, yang mijitnya kekerasan. Yang ada, pulang-pulang pegelnya ilang, badanku jadi sakit2. Hihi... Kalo soal creambath, dulu ada salon langgananku, deket kampus. Setiap potong, ataupun Cream bath, aku selalu ke salon itu. Alesannya karena: 1. Murah 2. Si mbak-nya pinter motong rambut aku yang bergelombang, hasilnya gak jadi aneh, walaupun udah dicuci di rumah. 3. Mijitnya enak. Tapi lama gak ngampus, begitu ke kampus, eeh, salonnya udah berubah jadi warung makan. BT deh. Sampai saat itu, aku belum menemukan lagi salon yang cocok.

Ok2... kembali ke topik pembicaraan, ear candle. Aku sebenernya pengen coba-coba aja *tiba2 inget jargon iklan minyak kayu putih "buat anak kok coba-coba" * hahaha...


Aku beli lumayan agak mahal, 15k/pair. Dikasih yang warna putih (emang gak rikues warna sih). Lagian ada juga penjual yang bilang kalau warna gak pengaruh. Tapi kalaupun berpengaruh, tokh katanya khasiat yang warna putih adalah Relaxing, kulit berminyak, jerawat, pori-pori dan membuang racun.

Ear candle yang aku pake merk Indian, ujungnya ada plastiknya tumpul sehingga teling tidak terluka waktu di masukan didalamnya ada lapisan spon cukup tebal warna kuning yang memiliki struktur mirip sarang lebah yang mencegah tetesan lilinnya masuk kedalam telinga.

Sebagai single fighter, yang aku siapkan adalah: cermin. Jadi aku sundut ujungnya, terus aku tiduran sambil liat ke cermin. 15 menitan, lilin habis terbakar sampai ke batas garis. Sisa bakarannya terbang2 jadi abu tipis. Jadi gak melukai sama sekali. Sama abu rokok aja lebih kasar abu rokok.

Selama dipake, kedengeran bunyi kresek-kresek gitu.. kayaknya sih campuran antara bunyi terbakar dan asap. Kondisi aku waktu pake ear candle ini adalah flu ringan. Jadi, kalaupun ada aroma therapy-nya, gak kecium sama aku..hehe. Terus, sebelumnya aku juga lagi agak migrain. Pas dipake di telinga kiri, migrainnya pindah ke kiri *lho kok..*. Pas dipake ke kanan juga gak terlalu pengaruh ke migrainnya.

Soal pengaruh ke hidungnya juga, kayaknya biasa aja. Aku emang gak punya sinus, sih, tapi aku kan lagi flu, tuh... idung yang kesumbat tetep kesumbat, tuh... tapi gak buntu2 amat.

Setelah dipake, telinga emang rasanya plong. Tapi migrainnya gak berubah. Hohoho. Buat catatan, migrain aku tuh gak sembuh dengan obat. Kalau udah migrain, aku harus tidur pulas minimal 5 jam, baru sembuh.

Selama pemakaian, emang sama sekali gak tenang. Soalnya
sibuk memperhatikan apa udah sampai batas garis atau belum. Jadi buat yang mau make sendiri di rumah, pastikan anda memperoleh bantuan dari seorang asisten. Untuk menjamin kenyamanan anda. hihihi... hasil dari telinga kiri, yang pertama di terapi kayak gini... gak ada banyak serbuk-serbuk... tapi ada kayak wax gitu...

Sedangkan dari telinga kanan, hasilnya lebih banyak serbuk-serbuk. dan sedikit yang seperti wax.. yang ada di ujung yang kayak sarang lebah itu udah ada dari sononya, katanya sih itu buat mencegah lilinnya masuk ke lubang telinga kita.

So far, saat ini, belum sampai 24 jam sejak pemakaian. Tapi emang pas udah make itu, aku gampang tidur. Biasanya, apalagi kalau lagi sakit kepala, buat tidur itu susah banget.
Tapi aku bisa tidur tanpa kesulitan, Pas bangun, lebih seger. Telinga sih rasanya plong. Yang sebelah kiri biasanya agak sempit lubangnya, tapi aku ngerasa gak terlalu sempit lagi.

Jadi, apakah ear candle ini benar-benar berfungsi atau cuma hoax? Silahkan anda yang memutuskan sendiri. Aku sempet baca, kalau harus ada yang terlatih buat makeinnya. Tapi aku tokh bisa-bisa aja ama sendiri (walaupun pasti jauh lebih nyaman kalau dipakein orang lain). Kalau soal radang dsb, aku rasa mungkin karena sensitifitas tiap orang beda-beda aja.

Pertanyaan selanjutnya..apakah aku akan menggunakan lagi produk ini? Jawabnya, aku belum tau. Lagian memang tidak disarankan untuk sering-sering kok, cukup sebulan sekali saja. So... sekian eksperimen aku dengan ear candle ini!

Related Articles

0 komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Featured Post

Alam

Saya adalah seorang petualang. Dengan tubuh dan kaki yang kecil ini selalu mencoba menjelajahi setiap pelosok dunia.  Keindahan a...