In

p.e.n.g.e.n.m.i.a.r.a.c.e.l.e.p.u.k (*baca: pengen miara celepuk*)

Celepuk..ooh celepuk... tahukah anda pa itu celepuk? yaah..jelas lah, ada gambarnya tuh... celepuk itu sejenis burung hantu, alias owl. Semua ini gara-gara browse di youtube tentang X japan, band rock legendaris dari Jepang. *loh apa hubungannya?* hahaha. Jadi bermula dari X japan, berlanjut ke link j-rock (indonesian band) dan ujung-ujungnya ke Prisa, yang pernah duet sama J-rock. Perkenalan saya dan celepuk dimulai dari blog seorang prisa, salah satu gitaris wanita di Indonesia yang permainannya menurut aq ok banget. Si prisa ini ternyata miara celepuk. Daaan..ternyata hewan ini, walaupun buas, tapi lucuuu banget (and at least he wont be able to eat me when he grows up).


burhannya prisa
Saya jadi berpikir untuk memelihara celepuk. Saya lalu mempelajari berbagai hal mengenai burung hantu. Dan yang paling keren, jujur aja,menurut saya adalah snow owl... burung hantunya Harry potter, si Hedwig itu loh..yang seputih salju. Sayangnya, saya berpikir cukup berat untuk memelihara snow owl. Karena dia bisa tumbuh lumayan besar *plus makannya juga lumayan*. Sedangkan celepuk cuma sampai 21 cm saja... *makanya dia disebut burhan (burung hantu) mini*

Dari ngulik-ngulik soal burhan, saya jadi tau beberapa hal:

  • Burung hantu itu hewan KARNIVORA *never know it before* makanannya: tikus, ulat, kecoa, daging, ayam, puyuh, sampai burung lain.
  • Burung hantu itu hewan yang sangat penyayang dan setia pada pasangannya. 
  • Burung hantu memiliki pendengaran yang sangaaaat sensitif.
  • Burung hantu tidak bisa dimiliki sebagai pet. Dia sebagai partner *that's why owl doesn't live in cage...the owner just let it flying freely... dan justru ini point yang kusuka... dia bisa dipanggil, dan akan bertengger... di bahu atau di tangan*


Yang bikin saya masih ragu...dari memelihara owl ini adalah fakta bahwa dia harus dibiarkan lepas... dan untuk bisa bonding dengan pemilik, tentunya harus banyak berinteraksi. There's no way I could let owl freely in my bed room... Nanti kalau pup-nya dimana-mana gimana?? (~_~)

Saya gak mau miara anjing... jujur aja, saya takut sama anjing... takutnya bukan berlebihan sih... cuma gak mau deket deket aja (njing, kita gak saling ganggu ya, saya gak ganggu kamu, kamu jangan ganggu saya) :D. Dulu waktu saya tinggal di rumah Opa, oom melihara puppy. Sampai 2x. yang pertama sih baik. Puppy-nya cukup ditaro di dus, di halaman. Dia baek-baek aja tuh.Gak pernah ganggu, dan lovable banget...dia omnivora.. krupuk ama peuyeum aja dia doyan! Dia gak pernah berusaha nyuri-nyuri kabur ke luar tuh, kalo pager kebuka. Tapi sayang hilang... dicolong orang,kayaknya. Puppy yang kedua... nakalnya bujubuneng... dia hobi ngambilin alas kaki *mau sepatu,sendal, kaos kaki* tapi cuma sebelah! Terus ngambilin jemuran yang cukup rendah. Belum lagi, kalau ada yang buka pager, dia bakal lari-lari depan pager...dari belakang...lari ke depan pager..lari lagi..lari lagi...ngehalangin orang mau masuk aja. Nasib puppy yang ini gak tau gimana. Saya lupa.

Saya juga gak mau melihara kucing. Saya gelian. Gak akan kuat deh, kalo dia nyamperin dan naek ke pangkuan *kucing temenku kayak gitu kalau saya datang, loncat ke pangkuan dan muter-muter manja di kaki* geliiiiiiiiiiiiiiiii...

kura-kura brazil
Baru kali ini, saya pengen melihara hewan. Sebelumnya belum pernah saya pengen melihara makhluk hidup. Tumbuhanpun belum pernah pengen. :D Sekali-kalinya saya punya peliharaan waktu saya SD, kura-kura brazil..ukuran kecil..setelapak tangan balita,kayaknya. Dulu beli karena adikku pengen kura-kura (si ade memang penyayang binatang) jadi biar gak saling iri (namanya juga anak kecil) saya dibeliin juga deh. Sayangnya kura-kura saya kabur dari tempatnya... dan gak tau deh bagaimana nasib si kura-kura.

Di rumah dulu lumayan sering melihara binatang. Adikku secara alami sangat menyukai binatang. Alhasil, dari balita sampai usia 20 tahun dia pernah melihara beberapa binatang.


  1. Kura-kura brazil (yang awalnya beli dua ekor, punya saya satu) berakhir hidupnya ketika suatu hari dia hilang dari tempatnya... dan ketika kami mau pindah rumah,kami menemukan ada cangkang kura-kura (waktu hilang dia udah lumayan lebih besar dari waktu beli) di balik lemari.
  2. Ayam. Mulai dari ayam kampung biasa, ayam pelung, sampai ayam kate. Semuanya dapet dikasih dari oom. Yang ayam kampung mati dipotong ibuku...hahaha. habisnya tiap bertelor, dia suka matukin telornya sendiri *ya gak jadi anak terus dong,mbak..kalau dipatuki melulu* Ayam kate yang putih mati karena nelen adukan semen. Sisanya saya lupa... saking lumayan banyaknya ayamnya.
  3. Merpati. Mulai dari merpati pos sampai merpati kipas. Yang merpati kipas kalau gak salah dicolong orang. Sedangkan yang merpati pos mati merana, karena pasangannya mati digigit tikus, tinggal kepalanya doang, si pasangannya pun ikut mati beberapa waktu kemudian *kisah cinta nan tragis..hiks..*
  4. Ikan hias. Adikku ini sampai punya dua akuarium. mati karena... kenapa ya... gak ngerti tuh saya juga. Tapi ada sih,yang saya ingat, ikan betinanya udah hamil besar, gak bisa melahirkan... akhirnya dipites... dari perutnya keluar banyak anak..dan ibunya mati... *hiks... oh ibu... besarnya pengorbananmu...*
  5. Ikan cupang. Nah, adikku kapok melihara lagi cupang sejak ikan-ikan cupangnya mati terpanggang matahari. Jadi, cupang-cupang itu disimpan di botol kaca. Setiap pagi ditaro ke bawah sinar matahari... taunya adikku ketiduran... bangun-bangun udah siang.. dan ikan cupang udah berubah jadi ikan cupang rebus.
  6. Ikan lo han. Kalau yang ini sih karena sakit. Lumayan ribet ngurus ikan lohan tuh... mau kawin aja pake berantem dulu. Tapi, hal lucu yang saya ingat dari lohan adalah... dia bertelur tiap bulan...rutin loh jadwalnya kayak manusia..


Sejak kuliah, adikku gak melihara binatang lagi. Udah gak sempet kayaknya.

Tapi sekarang saya yang pengen melihara celepuk... ~_~

Related Articles

0 komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Featured Post

Alam

Saya adalah seorang petualang. Dengan tubuh dan kaki yang kecil ini selalu mencoba menjelajahi setiap pelosok dunia.  Keindahan a...