
Ternyata Tony Jack BIP didemo pegawainya. Di kaca-kaca ditempeli karton-karton yang berisi protes mereka. Berdasar isi karton itu, ternyata Tony Jack belum membayar gaji karyawannya, karyawan bahkan tidak dibeli THR.
Penasaran dengan hal ini, saya mulai browse soal Tony Jack. Later on, I found out bahwa Tony Jack adalah waralaba milik Bambang Rachmadi.
Bambang Rachmadi sebelumnya adalah pemilik beberapa franchisee Mc.D di Indonesia. Saya kurang mengerti kasus apa yang dihadapi Bambang, yang pasti, setelah 18 tahun memegang beberapa franchisee Mc.D di Indonesia, ia kehilangan hak franchisenya.
Setelah baca keterangan ini saya baru ngeh, kenapa Mc.D BIP berubah menjadi Tony Jack.
Denger-denger dari yang pernah ke TJ sih, TJ jauh banget kualitasnya daripada Mc.D. Cola yang terlalu banyak air, dsb. Saya sendiri belum pernah mencicipi, jadi saya gak bisa kasih komen apapun soal menu di TJ.
Yang ingin saya komentari adalah, kenapa Bambang Rachmadi (yang sudah belasan tahun memegan franchise Mc.D) bisa sampai tidak profesional seperti itu?
Sebagai brand baru, TJ tentunya perlu membangun brand image. Selain tentunya berinovasi dengan menu. Soal menu ini, saya rasa seharusnya TJ bisa menyajikan menu yang lebih baik daripada yang saat ini (saya dengar). Franchisee kecil-kecilan yang di gerobak aja mampu kok,punya menu yang baik, masa Bambang gak bisa nyewa koki atau lulusan taknik pangan (yang fresh graduate apalagi, pasti gajinya masih mau dibayar murah)buat berinovasi dengan menu.
Ya..ya..ya.. saya tau, mengelola bisnis tidak mudah. Dan dari berbagai artikel yang saya baca tentang TJ ini, saya cukup belajar banyak.
0 komentar:
Posting Komentar