Karena keterbatasan kuota bagasi, kemarin saya cuma bawa 2 sepatu. 1 sepatu gunung, 1 sendal gunung, dan boots (dipakai pas pergi). Tas juga cuma bawa 1 day pack dan 1 tas cangklong yang cukup besar. Sebagai perempuan, insting matching-in penampilan kan berjalan secara alamiah. Walhasil saya merasa perlu beli sepatu dan tas feminin. Gini nih perempuan dengan penampilan dualisme seperti saya. Wardrobenya repooot. Hehehe.
Walau saya ke Jepang dengan membawa cukup bekal, tapi kan tetap harus irit. Apalagi sampai saat ini saya belum mendapatkan baito. Jadilah thrift shop sebagai solusinya. Diantar orang tua Rosi, jalanlah kami ke beberapa thrift shop.
Nah, kata siapa di Jepang ga ada toko barang bekas? Ada banget! Malahan barangnya lebih berkualitas! Banyak barang branded dijual dengan harga super duper murah (contohnya sweater zara seharga 250 ¥).
Kami pergi ke 2 toko barang bekas. Kings family dan hard off. Kings family isinya full wardrobe. Sedangkan di hard off juga terdapat piring, mainan, hp, kamera, sampai perkakas elektronik lainnya. Di sini juga banyak shawl dan pasmina. Jadi yang berhijab ga perlu khawatir juga kekuraangan outfit.
Di kings family baju dan sepatunya lebih murah dari hard off. Tapi di hard off pilihannya lebih banyak. Jenis barangnya juga lebih beragam.
Sebenernya saya jadi inget gede bage kalau gini. Tapi di gede bage sih ga terseleksi kan barangnya. Jadi walau jauh lebih murah tapi bener-bener butuh effort buat milih barangnya (dan juga nawar sama pedagangnya). Sebagai cimol-ers sejak jaman kuliah di Bandung dulu, saya ga malu sih belanja dan pake barang bekas. Kalau bisa dapet barang berkualitas, bagus dan murah, kenapa ngga? Hehehe.
Berbeda dengan gede bage di Bandung yang berbentuk lapak-lapak dan bisa tawar menawar harga, kings family dan hard off bentuknya seperti mini market. Mungkin tepatnya seperti babe ya kalau di bandung. Jadi semua barang terdisplay dan ada tag harganya. Kalau di kings family, harga bervariasi. Sedangkan di hard off seperti punya level harga, 500 ¥, 800¥, 1300¥ dst
Cuma sekali datang ke kedua toko itu dengan waktu terbatas rasanya sangat kurang. Saya pengen ke sana lagi untuk liat-liat. Hehehe. Next juga saya pengen ke book off. Book off ini khusus buku second.
Toko-toko barang bekas ini betul-betul jadi solusi bagi ryuugakusei dengan dana terbatas. Jadi kalau ke Jepang ga perlu deh bawa baju banyak-banyak. Cukup bawa 3 lembar aja dulu. Nanti beli di sini selembarnya bisa dapet Rp. 30.000 itupun model dan kualitasnya udah oke.
Greetings from Japan
In arubaito baito baito di jepang Daily life Jepang Seikatsu
Akhirnya menemukan pekerjaan part time alias baito
Posted on Minggu, 03 Mei 2015
Cari Blog Ini
Featured Post
Alam
Saya adalah seorang petualang. Dengan tubuh dan kaki yang kecil ini selalu mencoba menjelajahi setiap pelosok dunia. Keindahan a...